Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Yogyakarta: Kejahatan Jalanan Muncul Kembali Setelah Pelonggaran Kegiatan pada Masa Pandemi Covid-19

Kompas.com - 06/04/2022, 13:07 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

"Tidak acak yang perlu ditegaskan, kami meningkatkan kegiatan kepolisian kami sudah punya anatomy of crime soal kejahatan jalanan dengan patroli tiap hari. Berseragam maupun tidak berseragam patroli dilakukan jam 2 sampai jam 5," kata dia di Polresta Yogyakarta, Selasa (5/4/2022).

Ade menjelaskan kejahatan jalanan di Yogyakarta cenderung masuk kategori tawuran. Menurut dia pelaku berkelompok korban juga berkelompok dengan minimal 2 orang berboncengan motor.

"Jadi bukan acak, bukan orang sendirian lagi aktivitas dibacok," katanya.

"Jadi pelaku berkelompok, korban juga berkelompok, minimal 2 orang satu motor diganggu, liat-liatan, kasus terakhir bleyer-bleyer (memainkan gas motor) dikejar ketemu lagi dimaki, kejar lagi. Kejahatan jalanan tidak acak, spesifik tawuran 3 bulan terakhir," ungkap Ade.

Baca juga: Cegah Kejahatan Jalanan, Polisi Imbau Sopir Truk Tak Main HP Saat Terjebak Macet

Dia mencontohkan kasus lainnya di Umbulharjo terdapat kelompok. Dalam kelompok tersebut terdapat kaderisasi atau pembelajaran antar anggota senior dengan anggota junior.

"Seniornya itu jadi pengemudi, juniornya di belakang memang disuruh untuk pegang alat seperti patroli bertemu kelompok lain ditantang berani gak kamu (melukai)," katanya.

Disinggung apakah kelompok-kelompok ini merupakan sebuah geng sekolah, Ade membantahnya. Kasus yang ditangani tidak ada gang mebgarah ke geng sekolah.

"Kelompok-kelompok acak berdasarkan kenal pertemanan biasa. Seperti ada tantangan, tidak ada (hubungan dengan geng sekolah)," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Yogyakarta
Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Yogyakarta
30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com