Padukuhan Wotawati yang berada di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, DIY, merupakan sebuah permukiman yang berada di aliran Bengawan Solo purba.
Salah seorang warga, Robby (27), menyampaikan, berdasarkan cerita tururn-temurun, perkampungan tersebut mulanya diawali oleh seseorang yang bercocok tanam di aliran tersebut dan membuat gubug.
"Dan mereka mulai berkeluarga di sini. Jadi mereka menetap di sini bertahun-tahun dan terjadilah kampung Wotawati," ungkapnya, Kamis (24/3/2022).
Menurut Robby, kampungnya terasa unik. Karena diapit bukit-bukit, kampungnya lebih singkat menerima sinar matahari.
"Sinar matahari di sini agak terlambat, ibaratnya di lain dusun setengah 7 atau jam 7 pagi sudah kena sinar matahari. Nah, kalau di sini belum, baru kena sinar matahari sekitar jam 8, setengah 9 pagi," tuturnya.
Saat menjelang malam, kampungnya lebih awal “berpisah” dengan matahari.
"Kalau sore di sekitar jam setengah 5 sudah mulai gelap. Karena terhalang oleh gunung-gunung di samping dusun," sebutnya.
Baca selengkapnya: Padukuhan Wotawati di Aliran Bengawan Solo Purba, Kala Sinar Matahari Lebih Singkat Dibandingkan Daerah Lain...
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, WIsang Seto Pangaribowo; Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Robertus Belarminus, Ardi Priyatno Utomo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.