Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nakes Dibunuh dan Dibuang di Tol Semarang, Adik Korban Minta Pelaku Dihukum Mati

Kompas.com - 22/03/2022, 18:25 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Adik kandung Sweetha Kusuma Gatra Subardiya, Henry Prasesar Kharisma Subardia meminta pelaku pembunuhan kakanya dihukum mati.

"Mungkin saya pesan ke semua media bisa menyiarkan dalam arti edukasi dalam kejadian ini. Cukup ini yang terakhir, ya saya harapkan dari tersangka bukan hanya pembunuhan yang diangka (Pasal) 338 (KUHP), tapi kita menggunakan pasal 340-nya, saya harapkan tersangka bisa dihukum mati," kata Henry, pada Selasa (22/3/2022).

Henry menambahkan, dengan tersangka dihukum mati, dapat menjadikan contoh bagi masyarakat luas agar tidak melakukan tindakan pembunuhan kepada siapa pun.

"Tersangka saya harapkan bisa dihukum mati supaya biar ke depan tidak ada lagi korban ataupun indikasi-indikasi yang mendekati seperti yang terjadi saat ini ya, cukup kakak kandung saya saja," ucap dia.

Baca juga: 6 Fakta Pembunuhan Nakes dan Anaknya yang Jasadnya Dibuang di Tol Semarang

Ia mengungkapkan, kakaknya Sweetha atau akrab disapa Tata, tidak pernah bercerita kepada keluarga kalau akan berangkat ke Semarang.

"Beliau tidak memberi informasi kalau berangkat ke Semarang," ucap Henry.

Henry mengungkapkan, bahwa Tata tidak terlalu banyak cerita dengan keluarga, tetapi curhat ke rekan-rekan kerjanya jika mengalami sebuah masalah.

"Beliau sering curhat sama rekan-rekannya yang ada di luar sana dan rekan-rekannya kebetulan kooperatif memberikan informasi apapun yang terjadi sampai terjadi hal ini," ungkap dia.

Disinggung soal hubungan antara keluarga dan tersangka, Henry menyampaikan sejak awal dirinya belum menganggap keluarga.

Ia mengakui tersangka sempat akan melamar kakaknya tetapi hal itu belum sampai terjadi.

 

"Sudah pernah nembung, nembung dalam arti mau melamar kakak saya, dalam arti ya kalau dikatakan ngelamar ya belum. Tapi, saya ada memang curiga dari hal tersebut, tapi ya sudah memang sudah terjadi," ungkap dia.

Sebelumnya diberitakan, mayat perempuan ditemukan di bawah jembatan Tol Semarang-Bawen KM.425 Susukan, Kelurahan Pudakpayung, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Minggu (13/3/2022).

Baca juga: Pembunuhan Ibu dan Anak di Tol Semarang, Pelaku Biarkan Anak Korban Berusia 5 Tahun Mati Kelaparan

 

Tidak ditemukan identitas yang melekat pada korban. Tiga hari setelahnya, atau tepatnya Rabu (16/3/2022), jenazah seorang anak ditemukan di KM 426 pada tol yang sama.

Belakangan identitas jenazah perempuan itu terungkap.

Dia adalah Sweetha Kusuma Gatra Subardiya, seorang tenaga kesehatan kelahiran Yogyakarta, 8 Juli 1989.

Sementara jenazah anak yang ditemukan di tol tersebut belakangan diketahui merupakan salah satu anak dari Sweetha Kusuma Gatra Subardiya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com