KOMPAS.com - Gunung Andong merupakan destinasi pendakian yang letaknya berada di antara Desa Ngablak dan Desa Tlogorejo, Grabag, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
Pesona Gunung Andong sangat menawan sehingga banyak pendaki yang menjadi lokasi untuk menghabiskan waktu di akhir pekan dan menikmati pemandangan matahari terbit.
Baca juga: Gunung Andong via Sawit Uji Coba Buka, Ini Syaratnya
Gunung Andong yang memiliki ketinggian 1.726 mdpl ini merupakan gunung yang ramah untuk pendaki pemula.
Nama Gunung Andong memang terdengar tidak asing di telinga banyak orang.
Baca juga: Mendaki Gunung Andong yang Ramai seperti Pasar di Akhir Pekan
Dilansir dari laman bob.kemenparekraf.go.id, ternyata ada beberapa alasan pemberian nama untuk gunung di Kabupaten Magelang ini.
Alasan pertama adalah asal nama suatu gunung ini diambil dari sebuah daun yang biasanya disebut dengan kata “Andong“.
Baca juga: Gunung Andong, Salah Satu Tempat Terbaik Memotret Bima Sakti
Daun Andong mempunyai arti “Andongoo” yang dalam Bahasa Indonesia adalah berdoa kepada Tuhan.
Alasan berikutnya adalah bentuk gunung ini terutama bagian punggungannya yang menyerupai punggung sapi sehingga pendaki kerap menyebutnya “Andong”.
Dikutip dari laman Tribun Travel, ada beberapa syarat mendaki yang ditetapkan oleh pengelola untuk para pendaki yang hendak memulai perjalanan ke puncak.
Selain ada pemeriksaan tanda pengenal, pendaki juga diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan.
Pendaki yang berasal dari wilayah Jateng dan DIY diwajibkan membawa surat keterangan sehat.
Sementara untuk pendaki dari luar wilayah Jateng dan DIY diwajibkan membawa surat hasil rapid test Covid-19 negatif.
Selain itu, petugas yang berjaga juga akan mengecek suhu tubuh sehingga calon pendaki dengan suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celcius tidak diizinkan melanjutkan perjalanan dan dipersilahkan untuk pulang.
Pendaki juga wajib memakai masker, menjaga jarak, dan rutin mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer.
Selain itu, aturan juga diterapkan ketika mendirikan tenda, yaitu kapasitas tenda yang dikurangi menjadi 50 persen dari kapasitas seharusnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.