YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengakui sekarang sudah tidak bisa menutup atau mengetatkan kembali mobilitas warga.
Padahal beberapa waktu lalu ditemukan sub varian Omicron BA2 atau sering disebut dengan 'son of Omicron'.
"Kita mempersulit disini weekend pendatang datang kesini malah kita dikira mendiskriminasi," kata Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (7/3/2022).
Ditambah lagi, saat ini pemerintah pusat sedang merencanakan protokol kesehatan pandemi menjadi endemi, sehingga jika seseorang terkonfirmasi posistif maka dapat segera ke rumah sakit atau isolasi di shelter-shelter yang sudah disiapkan.
"Kalau tidak ada penyakit kronis lima hari sudah sehat," kata dia.
Sultan berharap angka kasus positif di DIY dapat segera turun karena untuk membatasi kegiatan masyarakat saat ini sudah sulit untuk dilakukan.
Pasalnya, kondisi saat ini sudah berbeda dengan saat awal pandemi, ditambah lagi masyarakat sudah merasa lelah.
"Semoga yang ini sudah menurun, menurun terus. Ya memang masyarakat ga bisa, ga bisa seperti dulu sudah capek, tetapi kita kan tetap menjaga semoga makin turun (angka kasusnya)," kata dia.
Baca juga: Dua Tahun Pandemi Covid-19, Sultan Khawatir Terjadi Mutasi Virus
Sebelumnya diberitakan, varian SARS-CoV - 2 B.1.1.529 atau Omicron BA.2 atau sering disebut dengan 'Son of Omicron' telah ditemukan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Varian itu ditemukan oleh Kelompok Keeja Genetik Fakultas Kedokteran Kesehatan Maayarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.