Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Giri, Difabel Netra Peraih Sarjana Ekonomi di UGM, Kehilangan Penglihatan di Semester Dua

Kompas.com - 03/03/2022, 10:37 WIB
Rachmawati

Editor

 

Kembali ke kampus

Perlahan ia mengembalikan kepercayaan dirinya. Tekadnya hanya satu, yaitu ingin menyelesaikan kuliah di UGM, meski harus terlambat lima semester dari teman seangkatannya.

Usahanya tidak sia-sia. Dia menjadi wakil wisudawan untuk memberikan kata sambutan di hadapan seluruh wisudawan dan pimpinan universitas.

“Ini juga karena keterbukaan UGM melayani pendidikan yang inklusif. Dari situ, saya bisa berada di wisuda ini bersama teman-teman,” papar Giri.

Baca juga: Kiat Pelaksanaan BDR bagi Disabilitas Fisik dan Netra dari Kemendikbud

Giri mulai masuk kuliah di tahun 2018. Kecemasan yang menggelayut di benaknya tak semata-mata hilang.

Dia tetap bertanya, apakah dirinya bisa mengikuti perkuliahan? Apalagi, ia sudah tertinggal lima semester dari teman-temannya.

Pertama kali masuk kuliah, Giri harus berada di kelas yang sama dengan adik kelasnya.

Ia juga memikirkan akses perkuliahan setelah dirinya tidak bisa lagi melihat. Salah satu solusi yang ia lakukan adalah mengomunikasikan tantangan yang dihadapi dan kebutuhan selama proses belajar-mengajar.

Baca juga: Hilang dari Rumah, Wanita Difabel Ini Ditemukan Tewas di Pinggir Sungai

Ilustrasi mata kabur Ilustrasi mata kabur
Dengan komunikasi yang dibangun dengan teman, dosen, dan fakultas, serta universitas, persoalan yang dihadapinya satu per satu terurai.

"Saat masuk itu kepedulian terhadap disabilitas belum seperti saat ini, tetapi dengan usaha dan komunikasi yang baik bisa terbentuk suasa inklusif bagi disabilitas," kata dia

Giri mengungkapkan, sebelum mulai mengikuti perkuliahan, ia dipanggil dalam sebuah pertemuan yang dihadiri Kaprodi, Kadep, dan Wadek Bidang Akademik.

"Waktu itu pihak kampus bertanya kebutuhannya apa dan solusi seperti apa yang tepat menurut Giri. Ini bagus karena disabilitas dilibatkan dan diberdayakan untuk mencari solusi," ucapnya.

Baca juga: Kisah Devita, Gadis Difabel Lulus dari UNY dengan IPK 3,50

Para dosen pun diarahkan dalam membuat materi pembelajaran bisa diakses oleh semua mahasiswa, termasuk penyandang disabilitas.

Selain itu, ada fasilitasi asisten dosen untuk membantu Giri dalam menjalankan kegiatan pembelajaran. Selanjutnya memberikan tutorial untuk beberapa mata kuliah kuantatif.

Pandemi Covid-19 menutut perkuliahan dilakukan secara daring menjadi tantangan baru baginya.

Sebab, masih ada beberapa dosen yang menggunakan platform yang kurang bisa diakses oleh penyandang disabilitas.

Baca juga: Solo Jadi Kota Pertama di Indonesia untuk Uji Coba Bus Ramah Difabel

"Saat kuliah daring cukup kesulitan karena banyak yang harus dilakukan secara mandiri, tapi lagi-lagi dengan komunikasi, semua bisa berjalan baik. Untuk mata kuliah yang kuantitatif ada fasilitasi asisten dosen yang datang ke rumah," sebutnya.

Menurut dia, UGM merupakan kampus yang ramah bagi penyandang disabilitas. Maka, ia berharap ke depan UGM bisa terus mengembangkan pendidikan dan lingkungan yang semakin inklusif bagi mahasiswa penyandang disabilitas.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Giri Trisno Putra, Penyandang Disabilitas Netra Peraih Sarjana Ekonomi di UGM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com