Sementara itu, menurut Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudussy, puluhan warga Wadas yang diamankan diduga hendak berbuat anarkistis.
"Pada saat pengukuran, ada 23 orang yang diamankan. Saat itu mereka membawa senjata tajam, memprovokasi, serta membuat friksi dengan pihak lain, yaitu pihak yang pro pembangunan (waduk)," terang Iqbal dalam keterangan pers di Mapolres Purworejo, Selasa.
Dalam kesempatan itu, Iqbal juga meluruskan kabar yang tersebar di media sosial bahwa seorang warga berinisial MS hilang selama proses pengukuran tersebut.
Iqbal memastikan, kabar tersebut tidak benar alias hoaks.
"Berita itu hoaks karena yang bersangkutan (MS) sedang diperiksa di Polres Bener," ujar Iqbal.
Dirinya juga meminta maaf atas munculnya konflik antara warga dengan aparat pada hari Selasa (8/2).
"Kemarin malam cukup intens komunikasi dengan Pak Kapolda untuk memantau perkembangan di Purworejo, wabilkhusus di Wadas. Kami sepakat masyarakat yang kemarin diamankan akan dilepas," ujar dia.
"Karena kejadian kemarin mungkin ada kekerasan betul-betul tidak diamankan. Saya minta maaf," ujar dia. (Robertus Belarminus, Teuku Muhammad Valdy).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.