Sekolah-sekolah lanjut Ery telah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Pengawasan penerapan prokes juga terus dilakukan.
"TK, SD, SMP itu kan anak-anak diantar, bagimana kedatangan bagaimana kepulangan itu kan terpantau jelas. Di dalam sekolah prokesnya pasti terpantau," tegasnya.
Menurut Ery pencegahan harus dilakukan secara terpadu. Tidak bisa hanya dilakukan oleh pihak sekolah.
Baca juga: 7 Warga Kampus UM Reaktif Covid-19, Sejumlah Fakultas Hentikan PTM
Orangtua juga mempunyai peran untuk mengawasi saat di luar sekolah. Sebab di PTM secara penuh ini para siswa berada di sekolah untuk mengikuti pelajaran hanya beberapa jam, sehingga waktu mereka lebih banyak di luar sekolahan.
Karenanya, Ery meminta kepada pihak sekolah untuk mengintensifkan komunikasi dengan orang tua.
Khususnya meminta orang tua untuk lebih mengawasi anak-anaknya ketika diluar sekolah.
"Khususnya pemantuan di rumah atau diluar karena anak-anak di sekolah kan hanya berapa jam, kan lebih banyak di luar. Kalau membawa (Covid-19) dari luar ke sekolah kan itu yang bahaya sebenarnya," tandasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang