Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER YOGYAKARTA] Kasus Covid-19 Naik, PTM Dievaluasi | Kasus Bakso Ayam Tiren di Bantul

Kompas.com - 31/01/2022, 07:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Yogyakarta mulai menunjukkan kenaikan. Pemerintah daerah berencana akan mengevaluasi pembalajaran tatap muka (PTM).

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat beradadi Taman Budaya Gunungkidul (TBG) Sabtu (29/1/2022) menjelaskan, ada kemungkinan siswa akan diliburkan.

Sementara itu, terungkapnya kasus suami istri pembuat bakso menggunakan ayam mati kemarin (tiren) masih jadi sorotan.  

Berikut ini berita populer Yogyakarta secara lengkap:

1. Kasus Covid-19 di Yogyakarta naik

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Taman Budaya Gunungkidul Sabtu (29/1/2022)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Taman Budaya Gunungkidul Sabtu (29/1/2022)

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji menyampaikan, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di DIY meningkat cukup tinggi.

Hal itu membuat pihaknya berkoordinasi dengan Kabupaten/kota dan juga Dinas Pendidikan untuk evaluasi PTM.

"Jadi karena ini kasus positif untuk Jogja cukup tinggi, saya sudah koordinasi dengan teman-teman di Kabupaten/kota dan Dinas Pendidikan supaya dievaluasi lagi pembatasan waktu dan pembatasan jumlah saat PTM," kata Baskara

Baca berita selengkapnya: Kasus Covid-19 di Yogyakarta Naik, PTM Bakal Dievaluasi

2. Suami korban klitih

Ilustrasi penganiayaanKOMPAS.COM/HANDOUT Ilustrasi penganiayaan

Asep Taryanto (51), warga Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, menjadi korban klitih saat mengantarkan istrinya berobat asma.

Menurutnya, para pelaku melemparkan batu ke kaca mobil dan membuat kaca mobilnya pecah. Selain itu, batu sempat mengenai dadanya.

"Iya klitih, jadi saya nganter istri saya ke dokter Bambang itu. Karena istri punya asma harus ada obatnya. Sampai sana masih tutup buka jam 4 pagi. Dulunya 24 jam, karena kondisi kaya gini jam 12 tutup buka lagi jam 4 pagi," katanya saat dihubungi wartawan, Jumat (28/1/2022).

Baca berita selengkapnya: Antar Istri Berobat Asma, Warga di Sleman Yogyakarta Jadi Sasaran Klitih

3. Bisnis ilegal bakso ayam tiren

Kapolres Bantul AKBP Ihsan menunjukkan Barang Bukti Bakso yang terbuat dari ayam tiren di Mapolres Bantul Senin (24/1/2022)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Kapolres Bantul AKBP Ihsan menunjukkan Barang Bukti Bakso yang terbuat dari ayam tiren di Mapolres Bantul Senin (24/1/2022)

Suami istri asal Padukuhan Ponggok II, Kalurahan Trimulyo, Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul, DIY, berinisial MHS (51) dan AHR (50), ditangkap karena memproduksi bakso ayam tiren.

Bisnis suami istri yang dilakukan sejak 2018 itu ternyata tak diketahui warga sekitar.

Menurut warga, bakso-bakso yang dibuat H sering diambil oleh pedagang-pedagang sejumlah pasar di Kota Yogyakarta.

“Masyarakat tidak tahu (kalau pakai ayam tiren), tahunya yang bersangkutan jualan bakso dan itu produksi rumahan,” ucap Kepala Dukuh Ponggok II Fajar Gunadi, Sabtu (22/1/2022).

Baca berita selengkapnya: Terungkapnya Bisnis Tahunan Bakso Ayam Tiren

Baca berita selengkapnya: Seminggu, Gunung Merapi Luncurkan 2 Kali Awan Panas dan 30 Kali Guguran Lava

4. Cerita pedagang saat meliat Teras Malioboro

Suasana Teras Malioboro Satu pada hari Sabtu (29/1/2022)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Suasana Teras Malioboro Satu pada hari Sabtu (29/1/2022)

Sejumlah PKL Malioboro berkeliling Teras Malioboro Satu melihat secara langsung bentuk lapak-lapak yang disediakan.

Beberapa dari mereka coba membuka storage dan memeriksa kapasitas yang tersedia.

Salah satu PKL Malioboro, Dapri Well, merasa terkesan dengan lokasi Teras Malioboro Satu.

Dia mendapatkan undian lapak di lantai 2 Teras Malioboro Satu. Dapri tidak mempermasalahkan kalau mendapatkan lapak di lokasi lantai dua.

"Bagus tempatnya nyaman dari pada di depan. Kalau nanti toko membuka lapak seperti PKL ya berbahaya," katanya ditemui Kompas.com di Teras Malioboro Satu, Sabtu (29/1/2022).

Baca berita selengkapnya: Direlokasi ke Teras Malioboro Satu, PKL Masih Simpan Kekhawatiran

5. Gejala mirip antraks muncul di Gunungkidul

Ilustrasi sapi limosin. [JOHN THYS/AFP]JOHN THYS/AFP Ilustrasi sapi limosin. [JOHN THYS/AFP]

Lurah Hargomulyo Sumaryanta mengatakan, peristiwa itu bermula ketika puluhan warga memutuskan membeli seekor sapi yang sedang sakit pada Kamis (19/1/2022).

Lalu, ada 65 orang iuran masing-masing Rp 100.000 dan diserahkan kepada pemilik sapi sebagai ganti rugi. Daging sapi kemudian dibagikan kepada warga yang ikut iuran.

Setelahnya, 10 dari 30 warga yang mengonsumsi daging sapi tersebut tak lama mengalami gejala mirip antraks yakni meriang dan bagian tangan melepuh karena luka.

Baca berita selengkapnya: 10 Warga Gunungkidul Alami Gejala Mirip Antraks Usai Konsumsi Daging Sapi

(Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo, Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono | Editor: Priska Sari Pratiwi, Teuku Muhammad Valdy Arief, Ardi Priyatno Utomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com