Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Warga Gunungkidul Alami Gejala Mirip Antraks Usai Konsumsi Daging Sapi

Kompas.com - 29/01/2022, 06:50 WIB
Markus Yuwono,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Sebanyak 10 warga Kelurahan Hargomulyo, Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta mengalami gejala mirip antraks usai mengonsumsi daging sapi. 

Lurah Hargomulyo Sumaryanta mengatakan, peristiwa bermula ketika puluhan warga memutuskan membeli seekor sapi yang sedang sakit pada Kamis (19/1/2022).

Saat itu, 65 orang iuran masing-masing Rp 100.000 dan diserahkan kepada pemilik sapi sebagai ganti rugi. Daging sapi kemudian dibagikan kepada warga yang ikut iuran.

Baca juga: Meski Belum Jelas Kapan Berangkat, Calon Jemaah Haji di Gunungkidul Tetap Divaksin Covid-19 Booster

"Istilahnya dibrandu (iuran) yakni memberikan sejumlah uang kepada pemilik sapi sebagai pengganti," kata Sumaryanta saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon, Jumat (28/1/2022).

Sumaryanta menjelaskan, 10 dari 30 warga yang mengonsumsi daging sapi tersebut tak lama mengalami gejala mirip antraks yakni meriang dan bagian tangan melepuh karena luka.

Adapun, warga yang mengalami gejala itu saat ini sudah mendapatkan perawatan dari Puskesmas dan diteliti sampelnya untuk memastikan dugaan antraks.

Sembari menunggu sampel, sisa daging sapi yang dikonsumsi kemudian dibakar.

"Kami berharap kepada warga yang mengalami gejala segera ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan," ujar Sumaryanta.

Baca juga: Hanya Menjabat 3 Tahun Saat Pilkada 2024, Ini Respons Bupati Gunungkidul

Sementara itu  Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Retno Widyastuti membenarkan adanya warga yang mengalami gejala mirip antraks.

Pihaknya masih menunggu hasil sampel uji di laboratorium.

“Hasil pengujian sampel belum keluar,” kata Retno.

Sekretaris Dinas Kesehatan Gunungkidul, Abdul Azis mengatakan, sudah mendapatkan laporan dugaan antraks dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul.

Pihaknya juga memberikan penanganan kesehatan kepada warga yang bergejala dan melacak lebih lanjut untuk mengurangi risiko penyebaran.

"Untuk kepastian kasus juga sudah diambil sampel mulai dari darah warga, tanah, hingga contoh daging yang masih tersisa," tutur Azis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Yogyakarta
Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Yogyakarta
Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Yogyakarta
Nekat Merokok, 11 Penumpang KAI Diturunkan Paksa sepanjang 2024

Nekat Merokok, 11 Penumpang KAI Diturunkan Paksa sepanjang 2024

Yogyakarta
Mesum di Sekolah, Dua Guru di Gunungkidul Dipecat

Mesum di Sekolah, Dua Guru di Gunungkidul Dipecat

Yogyakarta
Viral, Video Roda Depan Dicuri tetapi Sepeda Motor Ditinggal di Yogyakarta

Viral, Video Roda Depan Dicuri tetapi Sepeda Motor Ditinggal di Yogyakarta

Yogyakarta
3 Bocah di Gunungkidul Diamankan Polisi, Curi Kotak Infak untuk Beli Bensin dan Rokok

3 Bocah di Gunungkidul Diamankan Polisi, Curi Kotak Infak untuk Beli Bensin dan Rokok

Yogyakarta
13 Pengedar Obat Terlarang di Yogyakarta Ditangkap, Modus Dijual Lewat Facebook

13 Pengedar Obat Terlarang di Yogyakarta Ditangkap, Modus Dijual Lewat Facebook

Yogyakarta
Fakta di Balik Penggerebekan 3 Pabrik Pil Koplo Beromzet Ratusan Miliar Rupiah di Semarang

Fakta di Balik Penggerebekan 3 Pabrik Pil Koplo Beromzet Ratusan Miliar Rupiah di Semarang

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com