Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumur Bekas Pabrik Pewarna Jadi Cagar Budaya, Saksi Yogyakarta Keluar dari Krisis Ekonomi

Kompas.com - 28/01/2022, 18:21 WIB
Dani Julius Zebua,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Sumur kuno dan cerita di baliknya banyak ditemui pada berbagai daerah di Indonesia. Tidak sedikit yang mengaitkan dengan hal mistis.

Sumur kuno rupanya juga ada di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Keberadaannya di dalam kawasan UPTD Balai Pengembangan Perbenihan dan Pengawasan Mutu benih Tanaman Pertanian (BP3MBTP) unit Tambak, pedukuhan Tambak, Kalurahan Triharjo, Kapanewon Wates.

UPTD ini bagian dari Unit Pelayanan Operasional Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY.

Lokasi balai ini dan sekitarnya berada dalam kepemilikan Kasentanan Kadipaten Pura Pakualaman Yogyakarta atau Paku Alam (PA) Ground.

Baca juga: 4 Batu Nisan Kuno Beraksara Arab di Palembang Akan Diajukan Jadi Cagar Budaya

Berbeda dari kisah di balik sumur daerah lain, sumur kuno di Tambak merupakan saksi sejarah pemimpin Kadipaten Pakualaman yang membawa wilayahnya keluar dari krisis ekonomi sebelum tahun 1900.

Saat itu memerintah Paku Alam V Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Suryadilaga.

Ia mengembangkan pabrik pewarna dari pohon nila (Indigofera sp) untuk mendorong kebangkitan perekonomian kadipaten.

Sumur dan sisa bangunan bekas pabrik Soember Nilo Tambak di Kalurahan Triharjo, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi ini dilirik untuk agrowisata sejarah.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Sumur dan sisa bangunan bekas pabrik Soember Nilo Tambak di Kalurahan Triharjo, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi ini dilirik untuk agrowisata sejarah.

Pabrik penghasil pewarna alami itu berdiri pada 1880 dengan nama Soember Nilo Tambak.

Tiga pabrik berdiri, salah satunya di Tambak.

Perkebunan nila turut berkembang pesat mendukung operasi pabrik sekaligus menyerap banyak tenaga kerja masyarakat.

Baca juga: Gudang Pabrik Wig di Kulon Progo Terbakar, Pemadaman Dibantu Water Cannon Polisi

Upaya keluar dari krisis sejatinya tidak hanya dari pabrik nila. Investasi dari luar meningkat di Pakualaman. Terdapat pula pabrik gula di Galur pada 1881.

Pabrik dan investasi yang masuk mendorong Pakualaman lepas dari krisis ekonomi dan mampu melunasi utang-utangnya pada bank Belanda saat itu.

“Perekonomian turun, namun kembali meningkat karena perusahaan-perusahaan itu,” kata Kepala Seksi Warisan Budaya Benda Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kulon Progo, Fitriatiningsih Fauzatun, Kamis (27/1/2022).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com