Setiap membeli, dia hanya boleh 2 liter saat ini, dan kadang menyetok maksimal 4 liter minyak goreng digunakan untuk beberapa hari.
Sedangkan Soezi Andriana, warga Kalurahan Putat, Kapanewon Patuk, memilih pasrah karena tidak begitu banyak membutuhkan minyak goreng.
Di warung dekat rumahnya per liter minyak goreng dijual Rp 19.000.
"Pasrah saja, karena kan untuk rumah tangga kecil tidak begitu banyak. Yang penting semoga cepat turun harganya," kata Soezi.
Baca juga: Harga Minyak Goreng di Pasar Kota Blitar Masih Tinggi, Hanya 2 Merek yang Jual Rp 14.000 Per Liter
Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul Kelik mengklaim, harga minyak goreng sudah berangsur normal, tapi memang belum merata di seluruh kapanewon.
Untuk itu, hari ini pihaknya menggelar operasi pasar minyak goreng di tiga titik masing-masing titik sekitar 300-an liter.
"Sudah mulai berangsur turun memang belum merata, kita akan terus gencarkan operasi pasar untuk masyarakat," kata Kelik.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang