"Ini bukan exhibisionis dan bukan fetish," katanya kepada Kompas.com, Kamis (16/9/2021).
Kelainan seksual exhibitionism ini adalah suatu kondisi di mana seseorang mendapatkan rangsangan secara seksual dan mencapai kepuasan ketika dia memamerkan area genitalnya ataupun melakukan masturbasi di depan satu hingga banyak orang.
Sementara fetish adalah gairah seksual yang merespons objek atau bagian tubuh yang biasanya tidak bersifat seksual.
Baca juga: Viral Dokter Campurkan Sperma ke Makanan Korban, Ini Kata Psikolog
Banyak orang dengan fetish terangsang secara seksual ketika mereka berfantasi akan objek tersebut. Artinya, dalam fetish harus ada objek atau bagian tubuh yang tidak bersifat seksual.
Kasandra menjelaskan, perilaku tersangka yang mengintip mandi korban sampai onani disebut voyeurisme.
Voyeurisme adalah kelainan seks yang menyebabkan penderitanya mendapatkan kenikmatan seksual dengan cara melihat atau mengintip korbannya.
Sementara itu, kata Kasandra, melemparkan dan menuangkan sperma ke makanan sebenarnya belum ada klasifikasi khususnya.
"Tapi lebih ke kejahatan seksual, memaksa korban berhubungan seksual secara tidak langsung dan mengalami kepuasan dengan membayangkannya," kata dia.
Praktik seperti ini biasanya meniru dari artikel atau video porno.
"Tapi (membalurkan sperma ke makanan) kurang tepat kalau dimasukkan ke fetishm karena tidak ada obyek seksualnya," imbuhnya.
Baca juga: Kronologi Dugaan Pelecehan Oknum Dokter ke Istri Teman di Semarang, Berawal Intip Mandi dan Onani
Sementara itu, dr. Dharmawan A. Purnama, Sp.KJ juga mengatakan bahwa hingga saat ini kasus mencampurkan sperma ke makanan atau minuman orang lain belum diklasifikasi secara khusus.
Dia mengatakan, hal tersebut adalah bentuk dari penyimpangan seksual.
"Enggak ada klasifikasi khususnya," ujar Dharmawan.
Kasus seperti ini pernah terjadi di luar negeri dan diberitakan, termasuk memasukkan sperma ke dalam makanan atau minuman.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Riska Farasonalia | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Dony Aprian, Gloria Setyvani Putri)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.