Ketika, Slamet Riyadi membuktikan diri keluar dari panser ternyata gerombolan tersebut bukan tentara Siliwangi, melainkan para pemberontak RMS. Mereka menghujani Slamet Riyadi dengan tembakan.
Baca juga: Warga Slamet Riyadi Lebih Pilih Ganti Rugi daripada Pindah ke Rusun
Saat kejadian, dua pasukan berusaha menarik Slamet Riyadi dan membawa ke rumah sakit di Tulehu. Di tengah perjalanan dalam kondisi bersimbah darah, Slamet Riyadi masih memberikan komando kepada tentaranya.
Sayang, upayanya untuk menyelamatkan tidak berhasil. Slamet Riyadi menghembuskan nafas sekitar pukul 11 malam.
Letkol Slamet Riyadi meninggal sebelum genap berusia 24 tahun.
Untuk mengingat jasa perjuangan Slamet Riyadi. Pada 2007, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menobatkan Brigadir Jenderal Ignatius Slamet Riyadi sebagai tokoh pahlawan nasional Indonesia.
Monumen patung Slamet Riyadi setinggi 7 meter dari bahan perungggu dibangun untuk mengingat perjuangannya.
Monumen Slamet Riyadi diresmikan pada 12 November 2007 oleh Kasad Jenderal TNI Joko Santoso.
Patung Slamet Riyadi divisualisasikan dalam sikap berdiri mengacungkan pistol secara natural menghadap ke barat.
Baca juga: Viral, Video Kerumunan Ojol Pesan BTS Meal di McD Slamet Riyadi Solo, Ini Ceritanya...
Nama Slamet Riyadi disematkan menjadi jalan utama di Surakarta.
Slamet Riyadi juga digunakan menjadi nama sebuah universitas di Surakarta, yaitu Universitas Slamet Riyadi.
Atas jasa-jasanya Slamet Riyadi menerima medali anumerta, yaitu Bintang Sakti pada Mei 1961, Bintang Garilya pada Juli 1961, dan Satya Lencana Bakti pada November 1961.
Sumber: https://www.tribunnewswiki.com/, http://dpad.jogjaprov.go.id/c, dan https://solo.co.id/p
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.