Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Slamet Riyadi: Asal, Perjuangan, Peran, Pendidikan, dan Akhir Hidup

Kompas.com - 26/01/2022, 12:29 WIB
Dini Daniswari

Penulis

Setelah itu, Slamet Riyadi berhasil menggalang para pemuda, menghimpun kekuatan pejuang dari pemuda-pemuda terlatih eks PETA/Heiho/Kaigun. 

Ia juga merekrutnya dalam kekuatan setingkat batalyon, yang dipersiapkan untuk mempelopori perebutan kekuasaan politik dan militer di kota Solo dari tangan Jepang.

Slamet Riyadi kemudian diangkat sebagai Komandan Batalyon Resimen I Divisi X.

Sejak saat itu, Slamet Riyadi semakin banyak terlibat dalam usaha merebut kemerdekaan.

Saat, Belanda menjajah Indonesia kembali, Slamet Riyadi diberi kepercayaan memimpin Batalyon XIV dan membuahkan hasil.

Batalyon XIV merupakan kesatuan militer Indonesia yang sangat aktif melakukan serangan gerilya terhadap militer Belanda.

Setelah palagan perang kemerdekaan II, Slamet Riyadi mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Letnan Kolonel dengan jabatan baru sebagai Komandan Wehrkreise I (Panembahan Senopati) yang meliputi daerah gerilya Karesidenan Surakarta, yang berada di bawah komando Gubernur Militer II pada Divisi II, Kolonel Gatot Subroto.

Dalam perang kemerdekaan II, Letkol Slamet Riyadi menggempur anggota Overste (setingkat Letnan Kolonel) Van Ohl.

Baca juga: PPKM Darurat, Jalan Slamet Riyadi Solo Ditutup Total

Puncak perang terjadi ketika Letkol Slamet Riyadi mengambil prakarsa mengadakan "Serangan Umum Surakarta" yang dimulai 7 Agustus 1949, berlangsung selama 4 hari 4 malam.

Dalam pertempuran tersebut 6 orang militer Indonesia gugur, 109 rumah penduduk porak poranda, dan 205 penduduk meninggal.

Di sisi lain, pasukan Slamet Riyadi berhasil menewaskan 7 orang dan menawan 3 orang tentara Belanda.

Setelah terjadi gencatan senjata, kota Solo diserahkan Belanda kembali ke pangkuan Republik Indonesia. Letkol Slamet Riyadi menjadi perwakilan Republik Indonesia.

Pada 10 Juli 1950, Letkol Slamet Riyadi ditugaskan untuk menumpas pemberontakan Kapten Abdul Aziz di Makassar dan Republik Maluku Selatan (RMS) yang dipelopori Dr Soumokil dan kawan-kawan.

Pada 4 November 1950, ketika ia sedang berusaha menumpas pemberontakan RMS di gerbang benteng Victoria, Ambon, pasukan Slamet Riyadi berjumpa dengan segerombolan pasukan yang bersembunyi di benteng tersebut dengan mengibarkan bendera Merah Putih.

Melihat bendera tersebut, Slamet Riyadi memerintahkan pasukan menghentikan penyerangan karena ia yakin bahwa mereka adalah tentara Siliwangi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com