Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabupaten Pemalang: Sejarah, Asal-usul Nama, hingga Hari Jadinya

Kompas.com - 24/01/2022, 17:48 WIB
William Ciputra

Penulis

KOMPAS.com - Kabupaten Pemalang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki sejarah yang cukup panjang.

Secara geografis, Kabupaten Pemalang berada di Jalur Utama Nasional Pantai Utara Jawa (Pantura).

Posisi tersebut membuat kabupaten ini cukup strategis dan menjadi penghubung lalu lintas dari Jakarta menuju Semarang-Surabaya atau sebaliknya.

Luas wilayah Kabupaten Pemalang mencapai 1.118,03 kilometer persegi, dan dihuni oleh 1.522.301 penduduk berdasarkan sensus tahun 2021.

Baca juga: Asal-usul Nama dan Sejarah Kabupaten Pemalang

Sejarah Kabupaten Pemalang

Sejarah Kabupaten Pemalang terbentang sejak zaman Prasejarah, Mataram Islam, hingga penjajahan Belanda sampai saat ini.

Bukti yang menunjukkan Pemalang sudah dihuni sejak masa Prasejarah melalui beberapa penemuan arkeologis di wilayah tersebut.

Salah satunya penemuan patung Ganesha serta situs kuburan di Desa Lawangrejo dan Desa Banyumudal.

Sementara pendirian Kabupaten Pemalang sendiri dikaitkan dengan runtuhnya Kesultanan Pajang.

Konon sejumlah bangsawan Pajang banyak yang melarikan diri ke arah barat untuk mencari penghidupan yang lebih layak.

Beberapa di antara mereka ada yang sampai ke daerah yang kini masuk wilayah Kabupaten Pemalang.

Salah satu bangsawan Pajang itu bernama Raden Sida Wini. Dia membuka daerah Pemalang dan menobatkan diri sebagai Adipati di sana.

Pengakuan masyarakat terhadap pemerintahan di Pemalang ini terjadi pada tanggal 22 Januari 1575.

Namun sebagian sumber lain menyebutkan bahwa bangsawan Pajang yang membuka daerah Pemalang bernama Pangeran Benawa.

Pengeran Benawa adalah putra pendiri Kesultanan Pajang yang bergelar Sultan Hadiwijaya.

Dengan demikian, Pangeran Benawa sebenarnya berstatus sebagai Putra Mahkota Pajang, yang berhak atas tahta ayahnya.

Kepergian Pangeran Benawa ke Pemalang juga atas perintah dari ayahnya yaitu Sultan Hadiwijaya.
Saat itu Sultan Hadiwijaya memerintahkan Pangeran Benawa untuk membuka daerah Pemalang.

Namun sebelumnya Pangeran Benawa diminta untuk mengambil keris pusaka dari Kesultanan Banten.

Pengeran Benawa menuruti perintah ayahnya. Sepulang dari mengambil keris, dia pun menuju ke satu desa di wilayah Pemalang.

Di sana, Pangeran Benawa menggoreskan kerisnya ke cabang pohon. Wilayah ini kemudian disebut Panggarit.

Panggarit berasal dari dua kata, pertama pang yang berarti cabang, dan garit yang berarti goresan.

Hingga saat ini daerah itu tetap dikenal dengan nama Desa Panggarit, serta terdapat petilasan Pangeran Benawa yang disebut Jambandalem.

Baca juga: Isi Perjanjian Giyanti hingga Dampaknya Memecah Kerajaan Mataram Islam Menjadi 2

Asal-usul Nama Pemalang

Gerbang masuk Kabupaten Pemalang, Jawa TengahTribun Jateng/Budi Santoso Gerbang masuk Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah
Adapun nama Pemalang sendiri konon sudah digunakan untuk menyebut daerah ini sejak zaman Majapahit.

Oleh Patih Gajah Mada, daerah Pemalang dijadikan sebagai pangkalan perang ke Sriwijaya.

Di daerah itu terdapat seorang tokoh besar yang bernama Ki Buyut Jiwandono atau Ki Buyut Banjaransari.

Tokoh ini memberikan dukungan penuh terhadap Majapahit, sehingga wilayah Pemalang dijadikan daerah perdikan, yaitu daerah yang tidak perlu membayar pajak.

Memasuki usia senja, Ki Buyut Banjaransari menyerahkan kekuasaannya kepada Raden Joko Malang.

Diduga nama Pemalang berasal dari sosok Raden Joko Malang ini.

Pasalnya, kata “pe” dalam bahasa Jawa berarti tempat, sedangkan kata “malang” merujuk pada Raden Joko Malang.

Sehingga Pemalang berarti tempat yang dikuasai oleh Raden Joko Malang.

Hari Jadi Kabupaten Pemalang

Pada perkembangannya, Kabupaten Pemalang sempat menjadi wilayah kadipaten Kerajaan Mataram Islam.

Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Kabupaten Pemalang juga pernah menjadi bagian dari wilayah Hindia Belanda.

Berdasarkan catatan Belanda, Bupati Pemalang yang berkuasa tahun 1820-1830 ada yang terlibat dalam Perang Jawa atau Perang Diponegoro.

Disebutkan bahwa bupati-bupati yang gigih mendukung Pangeran Diponegoro adalah penguasa pesisir utara Jawa.

Dalam catatan lain, Belanda juga sempat memberhentikan Adipati Pemalang bernama Adipati Reksodiningrat dari jabatannya.

Diduga pemberhentian ini ada kaitannya dengan pengerahan orang-orang Pemalang untuk membantu Pangeran Diponegoro oleh sang adipati.

Maka ada saat penetapan Hari Jadi Kabupaten Pemalang, sempat disamakan dengan tanggal ketika Pangeran Diponegoro mengumumkan perlawanan kepada Belanda, yaitu tanggal 20 Juli 1823.

Namun para pakar yang dibentuk oleh Kabupaten Pemalang justru memberikan saran agar hari jadi kabupaten ini ditetapkan pada 24 Januari 1575.

Hingga saat ini, tanggal 24 Januari dikenal sebagai Hari Jadi Kabupaten Pemalang.

Sumber:
Kompas.com
Pemalangkab.go.id
Penggarit.desa.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com