Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Rektor UIN Yogyakarta Ajak Warga Maafkan Penendang Sesajen di Gunung Semeru

Kompas.com - 16/01/2022, 10:14 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Al Makin mengajak masyarakat untuk memaafkan dan menghentikan proses hukum HF, pria penendang sesajen di Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.

Bukan tanpa alasan, menurut Al Makin, masih banyak kasus intoleransi yang lebih berat dan tidak pernah sampai ke pengadilan.

"Banyak sekali dari kelompok-kelompok minoritas itu menderita karena kita sendiri dan ternyata itu tidak semuanya masuk pengadilan. Maka sungguh tidak adil jika hanya seorang saja yang mungkin khilaf kemudian diproses hukum bagi saya kurang bijak," katanya saat ditemui di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Jumat (14/1/2022).

"Banyak sekali kasus yang lebih berat. Saya sendiri punya datanya yang lengkap, pelanggaran rumah ibadah, pelanggaran kepada minoritas, pembakaran, tidak semuanya masuk ranah hukum," sambungnya.

Baca juga: Rektor UIN Sunan Kalijaga Minta Proses Hukum Penendang Sesajen Dihentikan

 

Hentikan hujatan dan kekuatan memaafkan

HF, penendang sesajen di Gunung Semeru saat konferensi pers di Mapolda Jatim, Jumat (14/1/2022).Dok Humas Polda Jatim HF, penendang sesajen di Gunung Semeru saat konferensi pers di Mapolda Jatim, Jumat (14/1/2022).

Al Makin meyakini, dengan memaafkan dan meghentikan hujatan kepada HF, akan memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam rangka membangun sikap toleransi, keragaman, dan kebinekaan.

Selain itu, katanya, dengan memaafkan akan memberikan pelajaran yang luar biasa bagi HF ketimbang menjatuhkan hukuman.

Baca juga: Wali Kota Medan Bobby Nasution Tegur Guru yang Hina Siswi Yatim Bodoh dan Miskin

"Jangankan berbeda agama, berbeda dalam pandangan agama dan jika itu tidak berbahaya, dan jika itu tidak menyakiti manusia lain lebih baik kita maafkan," kata dia.

Sikap memaafkan itu, katanya, akan memberikan dampak luar biasa bagi HF yang diketahui pernah tercatat sebagai mahasiswa UIN Sunan Kalijaga angkatan 2008.

Namun, pada tahun akademik 2013/2014, HF diketahui tak meneruskan lagi kuliahnya. Al Makin menegaskan, tindakan HF tersebut tidak mencerminkan nilai-nilai toleransi yang dijunjung tinggi UIN Sunan Kalijaga. 

Baca juga: Permintaan Rektor UIN Yogyakarta untuk Hentikan Kasus Penendang Sesajen dan Respons Kapolri

 

Sosok Rektor UIN Sunan Kalijaga

Sebagai informasi, Al-Makin lahir di Bojonegoro 1972. Dirinya dikukuhkan sebagai Rektor UIN Sunan Kalijaga pada 10 Juli 2020.

Komitmen dirinya menjaga toleransi di Indonesia tercermin dari sederet penelitiannnya yang sudah mendapat penghargaan, antara lain dari Fellowship dari Ruhr Univercity Jerman pada tahun 2009-2010 dan Fellowship dari ARI (Asian Research Institute) National University of Singapore tahun 2011-2012.

Guru Besar Filsafat UIN Sunan Kalijaga itu sering menyumbangkan buah pikirannya sebagai kolumnis di Kompas.com.

Berbagai karya tulisanya di Kompas yakni " Lilin Jangan Sampai Padam, Semangat Menjaga Api Indonesia" , " Harapan dan Kenyataan dalam Pandemi, Cermin Sains dalam Masyarakat Agamis" , "Tantangan Mitigasi Covid-19 di Tengah Masyarakat Komunal, Agamis, namun Pragmatis".

(Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo, Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak Amien Rais Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui DPC PKB Kota Yogyakarta

Anak Amien Rais Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui DPC PKB Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Yogyakarta
TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

Yogyakarta
KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Yogyakarta
Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting 'Charger' HP

Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting "Charger" HP

Yogyakarta
Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

Yogyakarta
Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Yogyakarta
Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Yogyakarta
YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

Yogyakarta
Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com