Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Booster Bagi Anak Masih dalam Tahap Uji Klinik di BPOM

Kompas.com - 15/01/2022, 18:50 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Vaksin booster anak masih dalam tahap uji klinik di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Langkah itu sama persis dengan yang dilakukan kepada vaksin untuk orang dewasa.

"Tentu, sama dengan seperti vaksin booster untuk orang dewasa. Dibutuhkan data hasil uji klinik untuk juga nanti memberikan persetujuan untuk vaksin booster untuk anak-anak dan itu sedang berlangsung," kata Kepala Badan POM RI Penny Lukito setelah memantau vaksin booster di Jogja Expo Center, Sabtu (15/1/2021).

Penny menambahkan untuk sekarang ini vaksin primer yakni dosis pertama dan kedua bagi anak-anak usia 6 sampai 11 tahun masih berlangsung, sehingga masih ada waktu untuk vaksin booster bagi anak-anak.

Baca juga: Badan POM Targetkan Vaksin Merah Putih Dapat EUA Bulan Juli 2022

 

Sebab, pemberian vaksin booster membutuhkan waktu 6 bulan setelah vaksin primer.

"Dan anak-anak apalagi baru mulai untuk program yang anak-anak 6-11 tahun jadi kita hitung nih, umumnya setelah 6 bulan kan, jadi masih ada waktu untuk booster anak-anak itu ke depan," kata dia.

Ia menambahkan, saat ini vaksin booster difokuskan bagi lansia, tenaga kesehatan (nakes), dan juga orang dewasa secara umum. Setelah itu baru menyusul vaksin booster bagi anak-anak.

"Saya kira sudah dalam paralel sudah bisa diberikan dan nanti akan menyusul vaksin booster untuk anak-anak pasti akan diberikan setelah 6 bulan pemberian," katanya.

Baca juga: DIY Sambut Baik Langkah BPOM Terbitkan EUA Vaksin untuk Anak Usia 6-11 Tahun

Lebih lanjut, Penny menyampaikan, pemberian Emergency Use Authorization (UEA) kepada vaksin anak diberikan dua kali.

Pertama adalah untuk anak usia 12-18 tahun yang diberikan sekitar Juli 2021, dan anak 6-11 tahun diberikan pada bulan November 2021.

"Ada dua kategori yang 12-18 tahun, itu sekitar bulan Juli sudah kita berikan EUA dan sudah berjalan lebih dulu dibandingkan vaksin untuk anak 6-11 tahun yang baru dimulai, yang EUA sudah diberikan pada November tapi program vaksinasi baru dimulai Desember," jelas dia.

Vaksinasi Covid-19 bagi anak sedang dalam proses dan diharapkan selesai pada dua hingga tiga bulan ke depan. Mengingat, vaksin anak juga masuk dalam prioritas.

"Tentunya sama juga dengan menyelesaikan pencapaian target vaksinasi primer untuk orang dewasa," ucap dia.

Hingga saat ini, ada tiga jenis vaksin yang sudah mendapatkan UEA dan dapat diberikan kepada anak-anak pertama adalah vaksin jenis Pfizer, Sinovac, dan yang sedang dalam proses adalah Sinopharm.

"Saya kira itu tiga vaksin yang ada di dunia yang bisa digunakan untuk anak, sudah ada dua mendapat persetujuan, Sinopharm menyusul," jelasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 23 September 2023: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 23 September 2023: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Gunung Merapi Keluarkan 148 Kali Guguran Lava Selama Sepekan, Suaranya Terdengar di Pos Babadan

Gunung Merapi Keluarkan 148 Kali Guguran Lava Selama Sepekan, Suaranya Terdengar di Pos Babadan

Yogyakarta
Dugaan Keracunan, Dinkes Gunungkidul Tunggu Hasil Uji Laboratorium Makanan

Dugaan Keracunan, Dinkes Gunungkidul Tunggu Hasil Uji Laboratorium Makanan

Yogyakarta
Kebakaran Lahan di Kulon Progo Kembali Berulang, BPBD: Akibat Bakar Sampah dan Membuka Ladang

Kebakaran Lahan di Kulon Progo Kembali Berulang, BPBD: Akibat Bakar Sampah dan Membuka Ladang

Yogyakarta
Tanggap Darurat Bencana Kekeringan, Pemkab Kulon Progo Siapkan 900.000 Liter Air untuk Warga

Tanggap Darurat Bencana Kekeringan, Pemkab Kulon Progo Siapkan 900.000 Liter Air untuk Warga

Yogyakarta
Ada 826 Lowongan PPPK Tenaga Pendidik di Pemda DIY, Paling Banyak untuk Guru BK

Ada 826 Lowongan PPPK Tenaga Pendidik di Pemda DIY, Paling Banyak untuk Guru BK

Yogyakarta
4 Tahun Lalu Sempat Bikin Heboh, Air Sumur Bor Tanpa Pompa Ini Masih Mengalir Deras meski Kemarau

4 Tahun Lalu Sempat Bikin Heboh, Air Sumur Bor Tanpa Pompa Ini Masih Mengalir Deras meski Kemarau

Yogyakarta
Ada Pasukan Gajah Saat Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta, 'Drone' Dilarang Terbang

Ada Pasukan Gajah Saat Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta, "Drone" Dilarang Terbang

Yogyakarta
Mbah Panut 'Simbah Nikah' Bertemu Cinta Lama di Usia 57 Tahun, Polisi Tertua akan Pensiun Tahun Depan

Mbah Panut "Simbah Nikah" Bertemu Cinta Lama di Usia 57 Tahun, Polisi Tertua akan Pensiun Tahun Depan

Yogyakarta
Orangtua Bocah 10 Tahun yang Meninggal Diduga Keracunan di Gunungkidul Takkan Menuntut

Orangtua Bocah 10 Tahun yang Meninggal Diduga Keracunan di Gunungkidul Takkan Menuntut

Yogyakarta
Diduga Keracunan Massal, Satu Anak di Gunungkidul Tewas

Diduga Keracunan Massal, Satu Anak di Gunungkidul Tewas

Yogyakarta
Hilang 3 Bulan, Kades di Blora Bantah Kabur karena Kasus Korupsi Dana Desa

Hilang 3 Bulan, Kades di Blora Bantah Kabur karena Kasus Korupsi Dana Desa

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 22 September 2023: Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 22 September 2023: Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Kronologi Truk Tabrak Rumah di Solo, Berawal Hendak Menyalip lalu Oleng

Kronologi Truk Tabrak Rumah di Solo, Berawal Hendak Menyalip lalu Oleng

Yogyakarta
Pengakuan Orangtua Pembuang Bayi Kembar di Sungai Buntulan, Sleman

Pengakuan Orangtua Pembuang Bayi Kembar di Sungai Buntulan, Sleman

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com