Salin Artikel

Vaksin Booster Bagi Anak Masih dalam Tahap Uji Klinik di BPOM

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Vaksin booster anak masih dalam tahap uji klinik di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Langkah itu sama persis dengan yang dilakukan kepada vaksin untuk orang dewasa.

"Tentu, sama dengan seperti vaksin booster untuk orang dewasa. Dibutuhkan data hasil uji klinik untuk juga nanti memberikan persetujuan untuk vaksin booster untuk anak-anak dan itu sedang berlangsung," kata Kepala Badan POM RI Penny Lukito setelah memantau vaksin booster di Jogja Expo Center, Sabtu (15/1/2021).

Penny menambahkan untuk sekarang ini vaksin primer yakni dosis pertama dan kedua bagi anak-anak usia 6 sampai 11 tahun masih berlangsung, sehingga masih ada waktu untuk vaksin booster bagi anak-anak.

Sebab, pemberian vaksin booster membutuhkan waktu 6 bulan setelah vaksin primer.

"Dan anak-anak apalagi baru mulai untuk program yang anak-anak 6-11 tahun jadi kita hitung nih, umumnya setelah 6 bulan kan, jadi masih ada waktu untuk booster anak-anak itu ke depan," kata dia.

Ia menambahkan, saat ini vaksin booster difokuskan bagi lansia, tenaga kesehatan (nakes), dan juga orang dewasa secara umum. Setelah itu baru menyusul vaksin booster bagi anak-anak.

"Saya kira sudah dalam paralel sudah bisa diberikan dan nanti akan menyusul vaksin booster untuk anak-anak pasti akan diberikan setelah 6 bulan pemberian," katanya.

Lebih lanjut, Penny menyampaikan, pemberian Emergency Use Authorization (UEA) kepada vaksin anak diberikan dua kali.

Pertama adalah untuk anak usia 12-18 tahun yang diberikan sekitar Juli 2021, dan anak 6-11 tahun diberikan pada bulan November 2021.

"Ada dua kategori yang 12-18 tahun, itu sekitar bulan Juli sudah kita berikan EUA dan sudah berjalan lebih dulu dibandingkan vaksin untuk anak 6-11 tahun yang baru dimulai, yang EUA sudah diberikan pada November tapi program vaksinasi baru dimulai Desember," jelas dia.

Vaksinasi Covid-19 bagi anak sedang dalam proses dan diharapkan selesai pada dua hingga tiga bulan ke depan. Mengingat, vaksin anak juga masuk dalam prioritas.

"Tentunya sama juga dengan menyelesaikan pencapaian target vaksinasi primer untuk orang dewasa," ucap dia.

Hingga saat ini, ada tiga jenis vaksin yang sudah mendapatkan UEA dan dapat diberikan kepada anak-anak pertama adalah vaksin jenis Pfizer, Sinovac, dan yang sedang dalam proses adalah Sinopharm.

"Saya kira itu tiga vaksin yang ada di dunia yang bisa digunakan untuk anak, sudah ada dua mendapat persetujuan, Sinopharm menyusul," jelasnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/01/15/185000178/vaksin-booster-bagi-anak-masih-dalam-tahap-uji-klinik-di-bpom

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com