YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Seorang ayah bernama Sarjana (49) warga Patalan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, datang ke kantor Ombudsman Republik Indonesia (RI) Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Sarjana datang dengan membawa sebuah map berwana coklat dan tiga medali emas yang disimpan di saku celananya.
Setibanya di Kantor Ombudsman RI perwakilan DIY, Sarjana lantas dipersilahkan masuk ke dalam ruang rapat.
Baca juga: Gubernur Edy Jewer dan Usir Pelatih Biliar Saat Penyerahan Bonus Atlet: Kenapa Tak Tepuk Tangan?
Ayah berusia 49 tahun ini lantas ditemui Ketua Ombudsman RI Perwakilan DIY Budhi Masturi.
Sarjana menceritakan jika anaknya merupakan seorang atlet yang mewakili DIY dalam Pekan Paralympic Pelajar Nasional (Peparpenas) IX 2019 di Jakarta.
Tak tanggung-tanggung, di ajang tersebut, sang buah hati yang bernama Shela Nur Faiza (17) berhasil meraih tiga medali emas.
"Anak Saya Tunarungu, (mengikuti ajang Peparpenas) 2019 itu waktu SMP, juara lari 100 meter, 200 meter dan lompat jauh. Juara satu, dapat medali emas," ujar Sarjana saat bertemu dengan Ketua Ombudsman RI Perwakilan DIY Budhi Masturi, Selasa (11/01/2022).
Sarjana kemudian merogoh saku celananya untuk mengambil tiga medali emas yang didapatkan putrinya di ajang Paralympic Pelajar Nasional (Peparpenas) IX 2019 di Jakarta.
Baca juga: Di 2022, Kendal Akan Anggarkan Bonus untuk Atlet Berprestasi Tingkat Internasional
Ketiga medali emas tersebut lantas diletakan di atas meja. Warga Bantul ini kemudian melanjutkan ceritanya.
Kondisi sang buah hati saat ini berubah. Putrinya yang dahulu giat berlatih untuk meraih prestasi, sekarang kehilangan semangat. Bahkan sampai tidak lagi berminat untuk berlatih.
Hilangnya semangat berlatih ini karena harapan mengenai bonus apresiasi atas prestasi yang diraihnya di ajang Paralympic Pelajar Nasional (Peparpenas) IX 2019 di Jakarta tidak ada kejelasan.
"Yang menjadi kebingungan saya, gara-gara bonus atau uang penghargaan anak saya jadi patah semangat. Yang memprihatinkan anak berprestasi keinginan untuk berlatih sendiri sekarang sudah tidak minat, ya itu gara-gara hasil mendapat medali itu mewakili DIY sama sekali tidak ada," tuturnya.
Baca juga: Atlet Disabilitas Tasikmalaya Peraih Medali Peparnas Papua Terima Bonus
Menurut pengakuan Sarjana bonus pernah diutarakan oleh pendamping atau pelatih setelah putrinya berhasil meraih prestasi di ajang Paralympic Pelajar Nasional (Peparpenas) IX 2019 di Jakarta.
Meskipun saat itu nominal bonusnya tidak disebutkan besarannya.
Namun sampai dengan saat ini bonus tersebut tidak juga kunjung ada kejelasan.