Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Bedhaya Ketawang, Tarian Sakral Kenaikan Tahta Raja dari Kasunanan Surakarta

Kompas.com - 05/01/2022, 18:40 WIB
Puspasari Setyaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Tari Bedhaya Ketawang termasuk jenis tari tradisional yang memperkaya ragam hasil budaya di nusantara.

Tarian tradisional ini dikenal masyarakat sebagai tarian sakral Keraton Kasunanan Surakarta yang penuh makna.

Baca juga: Tari Topeng Cirebon, Asal-usul, Properti, Makna, dan Ritualnya

Tari Bedhaya Ketawang berbeda dengan Tari Bedhaya Semang yang ada di Keraton Yogyakarta walaupun asal budayanya sama-sama berasal dari zaman Kerajaan Mataram.

Baca juga: Tari Kecak: Asal Usul, Sejarah, Pencipta, dan Makna

Agar lebih mengenal Tari Bedhaya Ketawang dari Keraton Kasunanan Surakarta, simak penjelasannya berikut ini.

Baca juga: Tari Pendet: Asal, Sejarah, dan Gerakan

Asal-usul Tari Bedhaya Ketawang

Dilansir dari laman Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah D.I Yogyakarta, Tari Bedhaya Ketawang muncul pada masa pemerintahan Sultan Agung di Kesultanan Mataram sekitar tahun 1613-1645 M.

Dikisahkan Sultan Agung melakukan ritual semedi dan mendengar senandung yang membuatnya terkesima.

Ia kemudian memanggil para pengawalnya yaitu Panembahan Purbaya, Kyai Panjang Mas, Pangeran Karanggayam II serta Tumenggung Alap-Alap yang kemudian menciptakan Tari Bedhaya Ketawang.

Versi lain menceritakan bahwa asal tarian ini dari kisah cinta Panembahan Senapati dengan Ratu Kencana Sari atau Kanjeng Ratu Kidul.

Pecahnya Kesultanan Mataram yang ditandai dengan perjanjian Giyanti pada tahun 1755 M menjadikan terbaginya kekuasaan termasuk juga kebudayaan.

Dalam hal ini, Tari Bedhaya Ketawang diberikan kepada Keraton Kasunanan Surakarta.

Iringan Tari Bedhaya Ketawang

Tarian ini juga diiringi gendhing ketawang gedhe dengan nada pelog.

Dalam tarian yang terbagi dalam tiga babak, pada pertengahan tarian nada gendhing akan berganti menjadi slendro sebanyak dua kali sebelum kembali ke nada pelog.

Selain gendhing tersebut, terdapat pula tembang yang mengisahkan curahan hati Kanjeng Ratu Kidul kepada raja. Tembang ini terdiri dari Durma dan disambung dengan Ratnamulya.

Properti Tari Bedhaya Ketawang

Gaya penampilan yang digunakan para penari Bedhaya Ketawang juga memiliki ketentuan.

Busana yang dikenakan penari adalah dodot Ageng atau Basahan yaitu busana adat pengantin perempuan Jawa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com