KOMPAS.com - Hanung Aryo, pelajar kelas 3 sekolah menengah kejuruan (SMK) asal Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta, menjadi korban penyerangan sekelompok orang yang diduga klitih.
Menurut kakak korban, Teno Aryo, adiknya diserang pada Sabtu (1/1/2021) dini hari di sekitar Hotel Jambuluwuk di tak jauh dari rumahnya.
"Sesampainya di depan Hotel Jambuluwuk rombongan adik saya dari arah selatan ke utara kan sudah dekat rumah, papasan dengan rombongan lain. Tiba-tiba dipisuhi (dimaki)," kata Teno di rumahnya, Minggu (2/1/2021).
Menurut Teno, Hanung saat itu sedang perjalanan pulang dari berkemah di
Pantai Parangtritis bersama tujuh temannya.
Baca juga: Soal Klitih dan Foto Viral Baliho Liburan Aman ke Solo Aja, Ini Kata Gibran dan Sri Sultan HB X
Saat mendengar kata-kata makian itu, kata Teno, rombongan adiknya meresponnya.
"Reflek teman-teman adek saya bertanya ngopo? (Kenapa) Tahu-tahu rombongan sebanyak tiga motor tujuh orang yang satu bonceng tiga ngacungke (mengacungkan) clurit panjang dan teriak 'mati kowe!' (mati kamu!)," sebut Teno.
Melihat mereka membawa senjata tajam, rombongan Hanung segera melarikan diri.
Sayanganya, Hanung dan seorang kawannya berhasil terkena lemparan botol miras di bagian punggung.
Baca juga: Penyerang Pelajar di DIY pada Malam Tahun Baru Ditangkap, Polisi Sebut Bukan Klitih
"Dilempar botol vodka, kena adek saya punggungnya adek saya kaget, nggliyeng (kunang-kunang). Pas deket disabet pelaku berbalik kabur," jelas Teno.
Setelah itu, Hanung segera dilarikan ke Rumah Sakit Bethesda Lempuyangwangi untuk mendapatkan perawatan oleh salah satu temannya bernama Zaki.
"Karena saat itu Rumah sakit Bethesda Lempuyangwangi penuh, lalu dilarikan ke Bethesda pusat. Nah saat perjalanan ini bertemu lagi dengan salah satu rombongan yang menyabet adik saya," katanya.
Baca juga: Gibran soal Baliho Liburan Aman ke Solo Aja: Bukan karena Klitih Terus Aku Masang