Selain itu bentuk bangunan limasan juga sederhana sesuai dengan nilai-nilai kehidupan yang dianut orang Jawa.
Konsep rumah adat Tajug digunakan hanya pada bagunan-bangunan tertentu di Jawa Tengah.
Sebutan Tajug berasal dari kata Taj atau Taju yang dalam bahasa Arab berarti mahkota.
Bangunan rumah adat dari Jawa Tengah yang memiliki atap Tajug biasanya berbentuk persegi.
Bangunan Tajug biasanya digunakan sebagai tempat ibadah dan mengadakan kegiatan sakral.
Jenis rumah adat dari Jawa Tengah ini biasanya digunakan sebagai warung atau tempat berjualan.
Melihat fungsinya maka rumah Adat Cakrik atau Panggang Pe memiliki ukuran besar dengan tiang sebanyak enam buah.
Tiang bagian depan memiliki ukuran lebih pendek daripada ukuran tiang yang digunakan di bagian belakang.
Gaya arsitektur rumah Adat Cakrik atau Panggang Pe yang indah dan elegan masih kerap digunakan hingga saat ini.
Nama rumah adat Kampung berasal dari kata kapung atau katepung yang artinya dihubungkan.
Rumah ini digunakan sebagai rumah tinggal biasa dengan bentuk bangunan yang besar.
Hal ini karena atap rumahnya dilakukan dengan cara menghubungkan dua bidang atap dan yang menghilangkan komponen kayu lainnya dari bentuk sebelumnya.