Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Pembongkaran Separator Ring Road DIY, Pakar UGM: Justru akan Rawan Kecelakaan

Kompas.com - 14/05/2024, 20:39 WIB
Wijaya Kusuma,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Muncul wacana separator atau pembatas jalan yang berada di ringroad DI Yogyakarta (DIY) dibongkar karena angka kecelakaan yang tinggi.

Wacana menghilangkan pembatas jalan di ring road Maguwoharjo hingga Condongcatur itu saat ini sedang dikaji lebih lanjut.

Terkait wacana tersebut, Peneliti Pusat Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada (UGM), Arif Wismadi memberikan pandangannya.

Arif mengatakan, ring road dibuat bukan untuk pelayanan kendaraan lokal.

Dengan kata lain, ring road diprioritaskan untuk memfasilitasi kendaraan antar wilayah yang melintasi Yogyakarta atau menhindari kawasan perkotaan yang padat lalu lintas lokal. Kondisi ini membuat kendaraan yang melintas di ring road melaju dengan kecepatan lebih tinggi.

Baca juga: Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Dishub: Tunggu Kajian

"Pada kecepatan yang cenderung tinggi, muncul risiko rawan kecelakaan," ujar Arif dalam keterangan tertulis, Selasa (14/05/2024).

Arif menyampaikan, jika ingin menekan risiko rawan kecelakaaan, aliran harus dibuat homogen, baik jenis kendaraan dan terutama juga kecepatan.

Dia berkata, kendaraan dengan kecepatan berbeda dalam satu ruas yang sama meningkatkan risiko kecelakaan.

"Kendaraan kecil lebih rentan. Untuk menjadikan homogen maka harus dibuat separator untuk jenis, kecepatan dan kerentanan yang berbeda. Tujuan disain adalah untuk perlindungan atau safety," tuturnya.

Dikatakan Arif, separator juga dapat meningkatkan risiko kecelakaan ketika menghasilkan Y-juction (way juction) atau simpang yang seperti membentuk huruf Y.

Sebab simpang Y adalah titik rawan adanya blind spot atau area yang tidak terlihat baik di mata pengendara langsung ataupun di spion. Semakin banyaknya Y-juction, akan meningkatkan black spot atau titik tirik rawan kecelakaan.

Di ringroad lanjut Arif hal tersebut makin kritis karena bercampurnya kendaraan kecepatan tinggi dengan kecepatan rendah.

"Menghilangkan separator akan memperpanjang area rawan kecelakaan karena tidak hanya titik rawan namun juga ruas rawan sepanjang ring road," tegasnya.

Arif mengungkapkan peningkatan kapasitas jalan ketika perbandingan antara volume dengan kapasitas yang dilakukan dengan pelebaran jalan sesungguhnya tidak berkeadilan ketika misalnya menghilangkan infrastruktur untuk pengguna jalan lain.

Dicontohkan Arif pelebaran jalan harus memangkas trotoar untuk pejalan kaki, atau dalam konteks ini adalah menghilangkan lajur khusus kendaraan roda dua yang lebih rentan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran di Toko Mebel Kulon Progo, Pemilik: Tumpukan Kayu Mahoni

Kebakaran di Toko Mebel Kulon Progo, Pemilik: Tumpukan Kayu Mahoni

Yogyakarta
6 Bocah Terseret Arus Sungai Progo Saat Cari Ikan, 1 Orang Tewas

6 Bocah Terseret Arus Sungai Progo Saat Cari Ikan, 1 Orang Tewas

Yogyakarta
Sempat Dirawat di RS, Dua Jemaah Haji Asal Bantul Meninggal di Tanah Suci

Sempat Dirawat di RS, Dua Jemaah Haji Asal Bantul Meninggal di Tanah Suci

Yogyakarta
Hari Raya Kurban 2024 dan Temuan Ratusan Cacing Hati di Bantul Yogyakarta

Hari Raya Kurban 2024 dan Temuan Ratusan Cacing Hati di Bantul Yogyakarta

Yogyakarta
Mengamuk, Sapi Jantan di Klaten Ditenangkan dengan Sapi Betina

Mengamuk, Sapi Jantan di Klaten Ditenangkan dengan Sapi Betina

Yogyakarta
Variasi Olahan Daging Kurban, Warga Gunungkidul Serbu Penggilingan Daging

Variasi Olahan Daging Kurban, Warga Gunungkidul Serbu Penggilingan Daging

Yogyakarta
Rumah Terdampak Tambang Urug di Gunungkidul Tidak Direlokasi

Rumah Terdampak Tambang Urug di Gunungkidul Tidak Direlokasi

Yogyakarta
Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Besar Peringati Idul Adha, Warga 'Nyandhong' Gunungan

Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Besar Peringati Idul Adha, Warga "Nyandhong" Gunungan

Yogyakarta
Anggota DPRD Terpilih Asal Papua Meninggal Dunia Setelah Jadi Korban Tabrak Lari di Yogyakarta

Anggota DPRD Terpilih Asal Papua Meninggal Dunia Setelah Jadi Korban Tabrak Lari di Yogyakarta

Yogyakarta
Cerita Pemilik Rumah Terdampak Tambang Urug Tol Gunungkidul, Diliputi Rasa Waswas

Cerita Pemilik Rumah Terdampak Tambang Urug Tol Gunungkidul, Diliputi Rasa Waswas

Yogyakarta
Viral, Video Tambang Mepet Rumah Warga di Gunungkidul, Dikeruk untuk Tol

Viral, Video Tambang Mepet Rumah Warga di Gunungkidul, Dikeruk untuk Tol

Yogyakarta
Kronologi Ambulans Bawa Jenazah Tabrak Truk di Tol Pemalang-Batang, 2 Tewas

Kronologi Ambulans Bawa Jenazah Tabrak Truk di Tol Pemalang-Batang, 2 Tewas

Yogyakarta
Sapi dari Presiden Jokowi Dibagikan untuk 515 Keluarga di 5 Dusun Kulon Progo

Sapi dari Presiden Jokowi Dibagikan untuk 515 Keluarga di 5 Dusun Kulon Progo

Yogyakarta
Terjerat Tali, Sapi untuk Kurban Malah Mati di Gunungkidul

Terjerat Tali, Sapi untuk Kurban Malah Mati di Gunungkidul

Yogyakarta
Geram: Pemain Judi 'Online' Sama dengan Pemakai Narkoba

Geram: Pemain Judi "Online" Sama dengan Pemakai Narkoba

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com