Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Dibuang di Kawasan Karst, Sumber Air Gunungkidul Dikhawatirkan Rusak

Kompas.com - 13/05/2024, 14:19 WIB
Markus Yuwono,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Maraknya pembuangan sampah di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, membuat keprihatinan tersendiri bagi komunitas Resan.

Dikutip dari laman Resan Gunungkidul, komunitas Resan adalah pecinta “resan” (pohon pelindung), sumber air, dan ilmu pengetahuan lokal, yang anggotanya berasal dari berbagai wilayah dan latar belakang di Gunungkidul.

 

Komunitas Resan beranggapan, jika pembuangan sampah di Gunungkidul dibiarkan, dikhawatirkan merusak sumber air yang ada di sekitar lokasi pembuangan sampah.

Baca juga: Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Salah satu pendiri Komunitas Resan Gunungkidul, Edi Padmo mengatakan, harus ada ketegasan dari pemerintah terkait maraknya pembuangan sampah ke Bumi Handayani.

Seperti di kawasan Kalurahan Giring, Paliyan, yang berbatasan langsung dengan wilayah Kalurahan Wunung, Kapanewon Wonosari.

Jika dibiarkan, dirinya khawatir sampah akan masuk ke sungai bawah tanah banyu Sumurup atau luweng Sumurup. Sebab, sungai yang bermuara di luweng Sumurup, berada di bawah lokasi pertambangan yang dijadikan pembuangan sampah beberapa waktu lalu.

Apalagi pernah terjadi banjir di lokasi luweng Sumurup, saat badai cempaka pada tahun 2017 lalu. Jika sampah dibiarkan, dan tidak ditangani dengan baik, dikhawatirkan merusak kawasan sungai.

"Nanti jika sampahnya masuk ke luweng dan tersumbat, jadi masalah baru. Selain itu sampah jika masuk ke sungai bawah tanah bisa mencemari air. Air yang dihasilkan sampah berpotensi masuk ke sungai bawah tanah," kata Edi ditemui di Wonosari, Senin (13/5/2024).

Dikatakannya, pihaknya pernah melakukan penanaman pohon di sekitar luweng sumurup. Hal ini untuk mencegah longsor, dan juga memberi makan monyet ekor panjang yang ada di sekitar lokasi.

Ada puluhan pohon yang ditanam di sana.

"Semoga tidak ada lagi pembuangan sampah ilegal di sana," kata dia.

Pemasangan tulisan dilarang membuang sampah ke Gunungkidul, DI Yogyakarta.Dok DLH Kabupaten Gunungkidul Pemasangan tulisan dilarang membuang sampah ke Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Dampak sampah pada kawasan karst

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul, Harry Sukmono mengatakan, Kabupaten Gunungkidul terutama di zona selatan merupakan kawasan karst.

Kawasan karst memiliki korositas tinggi dan jika sampah tidak dikelola dengan baik, airnya akan masuk ke dalam, padahal di bawah ada sungai bawah tanah.

"Jika sampah tidak dikelola dengan baik, potensi mencemari sungai bawah tanah tinggi," kata Harry.

Pihaknya terus melakukan monitoring lokasi untuk mencegah pembuangan sampah kembali. Pihaknya berharap kerjasama dengan masyarakat sekitar untuk melakukan pengawasan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kebakaran di Toko Mebel Kulon Progo, Pemilik: Tumpukan Kayu Mahoni

Kebakaran di Toko Mebel Kulon Progo, Pemilik: Tumpukan Kayu Mahoni

Yogyakarta
6 Bocah Terseret Arus Sungai Progo Saat Cari Ikan, 1 Orang Tewas

6 Bocah Terseret Arus Sungai Progo Saat Cari Ikan, 1 Orang Tewas

Yogyakarta
Sempat Dirawat di RS, Dua Jemaah Haji Asal Bantul Meninggal di Tanah Suci

Sempat Dirawat di RS, Dua Jemaah Haji Asal Bantul Meninggal di Tanah Suci

Yogyakarta
Hari Raya Kurban 2024 dan Temuan Ratusan Cacing Hati di Bantul Yogyakarta

Hari Raya Kurban 2024 dan Temuan Ratusan Cacing Hati di Bantul Yogyakarta

Yogyakarta
Mengamuk, Sapi Jantan di Klaten Ditenangkan dengan Sapi Betina

Mengamuk, Sapi Jantan di Klaten Ditenangkan dengan Sapi Betina

Yogyakarta
Variasi Olahan Daging Kurban, Warga Gunungkidul Serbu Penggilingan Daging

Variasi Olahan Daging Kurban, Warga Gunungkidul Serbu Penggilingan Daging

Yogyakarta
Rumah Terdampak Tambang Urug di Gunungkidul Tidak Direlokasi

Rumah Terdampak Tambang Urug di Gunungkidul Tidak Direlokasi

Yogyakarta
Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Besar Peringati Idul Adha, Warga 'Nyandhong' Gunungan

Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Besar Peringati Idul Adha, Warga "Nyandhong" Gunungan

Yogyakarta
Anggota DPRD Terpilih Asal Papua Meninggal Dunia Setelah Jadi Korban Tabrak Lari di Yogyakarta

Anggota DPRD Terpilih Asal Papua Meninggal Dunia Setelah Jadi Korban Tabrak Lari di Yogyakarta

Yogyakarta
Cerita Pemilik Rumah Terdampak Tambang Urug Tol Gunungkidul, Diliputi Rasa Waswas

Cerita Pemilik Rumah Terdampak Tambang Urug Tol Gunungkidul, Diliputi Rasa Waswas

Yogyakarta
Viral, Video Tambang Mepet Rumah Warga di Gunungkidul, Dikeruk untuk Tol

Viral, Video Tambang Mepet Rumah Warga di Gunungkidul, Dikeruk untuk Tol

Yogyakarta
Kronologi Ambulans Bawa Jenazah Tabrak Truk di Tol Pemalang-Batang, 2 Tewas

Kronologi Ambulans Bawa Jenazah Tabrak Truk di Tol Pemalang-Batang, 2 Tewas

Yogyakarta
Sapi dari Presiden Jokowi Dibagikan untuk 515 Keluarga di 5 Dusun Kulon Progo

Sapi dari Presiden Jokowi Dibagikan untuk 515 Keluarga di 5 Dusun Kulon Progo

Yogyakarta
Terjerat Tali, Sapi untuk Kurban Malah Mati di Gunungkidul

Terjerat Tali, Sapi untuk Kurban Malah Mati di Gunungkidul

Yogyakarta
Geram: Pemain Judi 'Online' Sama dengan Pemakai Narkoba

Geram: Pemain Judi "Online" Sama dengan Pemakai Narkoba

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com