Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Kompas.com - 08/05/2024, 06:30 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Dian Lhaksmi Pratiwi menegaskan akan segera menyelesaikan hak dan kewajiban pekerja yang tertimpa reruntuhan rumah saat revitalisasi benteng keraton Yogyakarta.

Hak dan kewajiban pekerja tersebut tertuang pada kontrak kerja pekerja.

"Jadi memang masih ditanggung jawab penyelenggara kerja. Kalau proyek pembangunan kan ada satu sistem manajemen proyek, dia jadi satu kesatuan manajemen proyek itu," ucap Dian saat ditemui di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Selasa (7/5/2024).

Baca juga: Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Ia menjelaskan, dalam kesatuan manajemen proyek tersebut terdapat sistem manajemen kerja yang melibatkan berbagai unsur seperti tukang, hingga mandor proyek.

Dian memastikan, pekerja yang bernasib nahas itu masih termasuk dalam proyek pembangunan Benteng Keraton Yogyakarta.

"Tentu ada mekanisme ya, karena semua proses dalam kontrak dan lain-lain, sudah jelas dan semua kami pastikan akan mendapatkan hak sesuai dengan ketentuan di dalam kontrak. Kontraktor kan disana ya, bukan di kami. Sepenuhnya pihak ketiga," kata dia.

Baca juga: Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas


Baca juga: Ratusan Wisatawan di Malioboro Kena Tegur Jogobaran Selama Libur Lebaran, Mengapa?

Revitalisasi benteng keraton Yogyakarta

Proyek tersebut menurut dia adalah proyek lanjutan dari tahun-tahun sebelumnya yaitu revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta.

Dalam proyek ini bertujuan untuk mengembalikan benteng seperti dahulu.

"Sekarang tahap pembersihan, itu kan beruntun. DIbersihkan lalu dibangun, yang ini kan pembangunan dari pembebasan tahun lalu," kata dia.

Baca juga: TPA Piyungan Resmi Ditutup, Bagaimana dengan Pengelolaan Sampah di DIY?

Proyek yang dikerjakan tersebut imbuhnya, memasuki tahap perobohan rumah masyarakat yang menempel pada benteng keraton, dan tanah yang dibangun statusnya adalah Sultan Ground.

Saat disinggung soal status pekerja yang direkrut oleh pemilik rumah atau mandiri dan bukan pekerja resmi dari proyek revitalisasi, Dian memastikan bahwa pekerja itu masih dalam satu kesatuan.

"Kalau saya masih dalam satu kesatuan kontrak kok. Siapapun itu. Dari Magelang kalau enggak salah tukangnya," pungkas dia. 

Baca juga: 4 Anak di Purwokerto Tertimpa Tembok Keliling Rumah Warga, 1 Tewas

Seorang pekerja tewas tertimpa dak

Sebelumnya, seorang pekerja tewas lantaran tertimpa dak atau atap semen di kawasan Nagan Kidul, Patehan, Kraton, Kota Yogyakarta.

Kasi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Sujarwo menjelaskan, di area Nagan Kidul, Kraton, Yogyakarta memang sudah dilakukan pengosongan karena kawasan ini terdampak proyek revitalisasi Benteng, Keraton, Yogyakarta.

"Awal mula sebelum kejadian, pada 1 Mei 2024, saksi 3 (Marlam) dan saksi 4 (Teguh) mendatangi rumah saksi 5 (Sudaryanto), dengan maksud untuk membeli bongkaran bangunan rumah milik saksi 5, kemudian terjadi kesepakatan harga sebesar Rp 2.500.000," ujar Sujarwo saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa (7/5/2024).

Setelah sepakat, pada Selasa (7/5/2024), sesuai perintah dari saksi 4 dan 5, korban dan teman-temannya melakukan pembongkaran rumah di TKP. 

"Saat itu kedua korban berada di lantai bawah, di mana di bagian atasnya terdapat cor atap untuk lantai 2," kata dia.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Yogyakarta
Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Yogyakarta
Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com