Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Kompas.com - 03/05/2024, 15:35 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Yogyakarta mengungkapkan, angka inflasi di Kota Yogyakarta pada April atau saat Lebaran naik sebesar 0,36 persen.

Uniknya, pendorong inflasi pada bulan ini adalah naiknya harga komoditi nangka muda atau masyarakat Kota Yogyakarta mengenalnya dengan sebutan gori.

Untuk diketahui, gori adalah bahan utama untuk pembuatan makanan khas Yogyakarta yaitu gudeg.

"Jarang-jarang ini nangka muda jadi penyebab inflasi. Ketika kita survei harga di akhir puasa di Beringharjo ini sudah kelihatan naiknya bahkan sampai 100 persen," kata Kepala BPS Kota Yogyakarta, Mainil Asni saat ditemui di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (2/5/2024).

Baca juga: Sejarah Gudeg, Perjalanan Panjang dari Alas Mentaok

Pada saat itu, pasokan gori di Kota Yogyakarta terbatas sedangkan saat libur Lebaran permintaan gori di Kota Yogyakarta meningkat.

"Demand (gori) meningkat karena libur panjang. Orang pada mudik kepingin nostalgia dengan gudeg barang kali,” katanya.

Meningkatnya permintaan gori, membuat bahan baku utama gudeg ini harus didatangkan dari luar DIY, bahkan harus didatangkan dari luar Pulau Jawa.

“Bahan bakunya (gori) tadinya hanya (dari) sekitar Jawa. Sekarang didatangkan sampai ada yang dari Lampung, bahkan terakhir dari Sumatera Selatan,” bebernya.

Baca juga: Mengenal Gudeg, Ikon Kuliner Khas Yogyakarta Favorit Wisatawan


Pendorong inflasi lain di Yogyakarta

Selain meningkatnya permintaan gori, sektor lain pendorong naiknya inflasi adalah pengeluaran untuk perawatan pribadi dalam hal ini membeli emas.

Perhiasan emas memiliki andil 0,10 persen dalam pendorong inflasi.

“Bukan skincare. Harga emas, di dalamnya ada komoditas emas dan beberapa bulan terakhir harga emas memang naik lumayan dan ini menjadi salah satu penyebab inlfasi tinggi,” ungkapnya.

Baca juga: Benarkah Rupiah Melemah Bisa Menyebabkan Inflasi di Indonesia? Ini Kata Pakar

Selain itu adalah dari sektor transportasi, di mana saat Lebaran permintaan akan penggunaan moda transportasi meningkat.

Secara total kenaikan inflasi di Kota Yogyakarta naik 0,36 persen pada April atau saat lebaran jika dibandingkan dengan Maret.

"Tapi kalau dibandingkan dengan bulan April tahun 2023, April ke April, ini angkanya 3,00 persen,” katanya.

Jika dibandingkan dengan April 2024 dengan Desember 2024 kenaikan inlasi sebesar 1,32 persen.

"Dilihat dari grafik masih amanlah 0,36 persen," katanya.

Baca juga: 5 Provinsi dengan Tingkat Inflasi Tertinggi di Indonesia, Mana Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kebakaran di Toko Mebel Kulon Progo, Pemilik: Tumpukan Kayu Mahoni

Kebakaran di Toko Mebel Kulon Progo, Pemilik: Tumpukan Kayu Mahoni

Yogyakarta
6 Bocah Terseret Arus Sungai Progo Saat Cari Ikan, 1 Orang Tewas

6 Bocah Terseret Arus Sungai Progo Saat Cari Ikan, 1 Orang Tewas

Yogyakarta
Sempat Dirawat di RS, Dua Jemaah Haji Asal Bantul Meninggal di Tanah Suci

Sempat Dirawat di RS, Dua Jemaah Haji Asal Bantul Meninggal di Tanah Suci

Yogyakarta
Hari Raya Kurban 2024 dan Temuan Ratusan Cacing Hati di Bantul Yogyakarta

Hari Raya Kurban 2024 dan Temuan Ratusan Cacing Hati di Bantul Yogyakarta

Yogyakarta
Mengamuk, Sapi Jantan di Klaten Ditenangkan dengan Sapi Betina

Mengamuk, Sapi Jantan di Klaten Ditenangkan dengan Sapi Betina

Yogyakarta
Variasi Olahan Daging Kurban, Warga Gunungkidul Serbu Penggilingan Daging

Variasi Olahan Daging Kurban, Warga Gunungkidul Serbu Penggilingan Daging

Yogyakarta
Rumah Terdampak Tambang Urug di Gunungkidul Tidak Direlokasi

Rumah Terdampak Tambang Urug di Gunungkidul Tidak Direlokasi

Yogyakarta
Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Besar Peringati Idul Adha, Warga 'Nyandhong' Gunungan

Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Besar Peringati Idul Adha, Warga "Nyandhong" Gunungan

Yogyakarta
Anggota DPRD Terpilih Asal Papua Meninggal Dunia Setelah Jadi Korban Tabrak Lari di Yogyakarta

Anggota DPRD Terpilih Asal Papua Meninggal Dunia Setelah Jadi Korban Tabrak Lari di Yogyakarta

Yogyakarta
Cerita Pemilik Rumah Terdampak Tambang Urug Tol Gunungkidul, Diliputi Rasa Waswas

Cerita Pemilik Rumah Terdampak Tambang Urug Tol Gunungkidul, Diliputi Rasa Waswas

Yogyakarta
Viral, Video Tambang Mepet Rumah Warga di Gunungkidul, Dikeruk untuk Tol

Viral, Video Tambang Mepet Rumah Warga di Gunungkidul, Dikeruk untuk Tol

Yogyakarta
Kronologi Ambulans Bawa Jenazah Tabrak Truk di Tol Pemalang-Batang, 2 Tewas

Kronologi Ambulans Bawa Jenazah Tabrak Truk di Tol Pemalang-Batang, 2 Tewas

Yogyakarta
Sapi dari Presiden Jokowi Dibagikan untuk 515 Keluarga di 5 Dusun Kulon Progo

Sapi dari Presiden Jokowi Dibagikan untuk 515 Keluarga di 5 Dusun Kulon Progo

Yogyakarta
Terjerat Tali, Sapi untuk Kurban Malah Mati di Gunungkidul

Terjerat Tali, Sapi untuk Kurban Malah Mati di Gunungkidul

Yogyakarta
Geram: Pemain Judi 'Online' Sama dengan Pemakai Narkoba

Geram: Pemain Judi "Online" Sama dengan Pemakai Narkoba

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com