KOMPAS.com - Nyadran adalah sebuah tradisi menjelang bulan Ramadhan yang dilakukan masyarakat Jawa, terutama di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Dilansir dari laman Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, istilah nyadran berasal dari bahasa Sanskerta yaitu ‘sraddha’ yang artinya keyakinan.
Baca juga: Tradisi Nyadran: Sejarah, Makna, dan Ragam Kegiatan
Tradisi yang telah dijalankan oleh para leluhur ini menurut sejarah merupakan hasil akulturasi budaya Jawa dengan Islam.
Tradisi nyadran merupakan budaya mengucapkan rasa syukur yang dilakukan secara kolektif dengan mengunjungi makam atau kuburan leluhur yang ada di kampung halaman.
Baca juga: 12 Tradisi Jelang Ramadhan di Indonesia, Padusan sampai Nyadran
Tradisi ini juga menjadi sarana melestarikan budaya gotong royong sekaligus untuk menjaga keharmonisan dalam bermasyarakat.
Tak heran jika hingga saat ini, nyadran menjadi salah satu tradisi yang masih dianggap penting bagi masyarakat Jawa.
Baca juga: Tradisi Nyadran Jelang Ramadan, Saling Berbagi Sambil Merawat Silaturahmi
Setiap wilayah di Jawa memiliki ragam tradisi Nyadran yang dilakukan sesuai dengan kearifan lokal yang ada di daerahnya.
Dirangkum Kompas.com dari berbagai sumber, berikut adalah ragam pelaksanaan tradisi nyadran yang dilakukan masyarakat di tanah Jawa.
Warga di lereng Gunung Merapi-Merbabu, seperti di Dusun Tunggulsari, Desa Sukabumi, Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah setiap tahun menggelar tradisi nyadran.
Dalam pelaksanaan tradisi nyadran, warga akan datang dengan membawa tenong berisi makanan untuk disantap setelah prosesi doa bersama.
Apabila makanan yang disajikan habis disantap warga, dipercaya rezeki akan lancar menghampiri.
Setelah selesai makan, acara akan dilanjutkan dengan saling bersilaturahmi dengan tetangga.
Warga di lereng Gunung Merapi, tepatnya di Dusun Sorobayan, Desa Banyuurip, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah juga melakukan tradisi nyadran.
Bedanya, tradisi ini dimulai dengan kerja bakti dan ziarah di pemakaman yang ada di dusun tersebut.
Hari berikutnya, warga akan kembali berkumpul dengan membawa aneka macam makanan.