Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejati DIY Selesai Lakukan Penelusuran "Snack Lelayu" KPPS Sleman, Berikut Hasilnya...

Kompas.com - 01/02/2024, 21:04 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan telah selesai melakukan penelusuran terhadap kasus "snack lelayu" saat pelantikan KPPS Sleman beberapa waktu lalu.

Kasi Penkum Kejati DIY Herwatan mengatakan, dari hasil penelusuran informasi harga snack untuk 24.199 anggota KPPS Sleman yang dilantik memang benar adanya sebesar Rp 2.500.

"Saya sudah menanyakan ke tim yang menelusuri, di mana benar adanya snack dalam acara pelantikan KPPS Sleman harganya hanya Rp 2.500 untuk 24.199, hal ini tidak sesuai dengan kesepakatan antara KPU dengan vendor PT Jujur Kinaryo Projo," ujarnya saat dihubungi, Kamis (1/2/2024).

Baca juga: Penjelasan KPU Sleman soal Unggahan Viral Snack Lelayu di Acara Pelantikan KPPS

Ia mengungkapkan, kesepakatan antara PT Jujur Kinaryo Projo dengan KPU Sleman adalah snack seharga Rp 15.000 per orang untuk total 24.199 orang dengan spesifikasi snack 4 macam.

Herwatan menambahkan, atas kejadian tersebut KPU Sleman sudah memanggil pihak vendor dengan disaksikan lurah, dan Jogoboyo.

Diketahui vendor telah mensubkan pengadaan snack ke Cathering Shinta dengan harga Rp 2.500 per orang.

"Oleh karena pengadaan snack ini tidak sesuai dengan kesepakatan, pihak KPU Sleman telah memutus kontrak dengan PT Jujur Kinaryo Projo dan pihak KPU Sleman belum membayarkan sepeser pun kepada vendor, sehingga keuangan negara belum ada yang dikeluarkan," kata dia.

Baca juga: Anggota KPPS Geruduk Kantor KPU Sleman, Pertanyakan soal Snack Lelayu dan Uang Transport

Baca juga: Puluhan Anggota KPPS di Cilacap Keracunan Makanan Usai Bimtek, Belasan Masih Dirawat

Lanjut dia, karena belum membayarkan kepada pihak vendor sehingga belum ada indikasi ke arah penyimpangan penggunaan keuangan negara.

"Namun demikian Kejati DIY akan terus memonitor terhadap penggunaan keuangan negara khususnya penggunaan keuangan negara dalam pengadaan snack acara pelantikan KPPS Sleman," ucap dia.

"Benar penelusuran sudah selesai, selanjutnya Kejati DIY memonitor terhadap penggunaan keuangan negara khususnya anggaran penggunaan keuangan negara dalam pengadaan snack acara pelantikan KPPS Sleman," pungkas dia.

 Baca juga: Bobol Bank dengan Modus Kredit, Pengusaha di Purwokerto Rugikan Negara hingga Rp 4 Miliar

Diberitakan sebelumnya, unggahan soal isi snack saat pelantikan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang disebutkan tidak jauh berbeda dengan makanan ringan lelayu viral di media sosial.

Salah satu akun yang mengunggahnya yakni @yourfutureasset.

"Sekelas KPU kabupaten menyediakan konsumsi untuk pelantikan KPPS serentak se-kabupaten seperti ini ? Sudah tidak ada uang transport dan makan siang. snack tidak jauh beda dengan snack di lelayu," tulisnya.

Pihak KPU Sleman pun sudah memberikan penjelasan.

Lebih lengkap terkait penjelasan KPU dapat disimak di sini.

Baca juga: Polemik Snack Pelantikan KPPS Sleman hingga Rencana Pemberian Uang Transportasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Melihat Ratusan Mobil Kuno di Magelang, dari VW sampai Buick Riviera

Melihat Ratusan Mobil Kuno di Magelang, dari VW sampai Buick Riviera

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Libur Panjang, Jip Wisata Lava Tour Merapi Diserbu Wisatawan

Libur Panjang, Jip Wisata Lava Tour Merapi Diserbu Wisatawan

Yogyakarta
BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

Yogyakarta
Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Yogyakarta
Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Yogyakarta
Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Yogyakarta
Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Yogyakarta
Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Yogyakarta
5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com