Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: JJLS Saya Mencetuskan Dilanjutkankan Jokowi

Kompas.com - 15/12/2023, 21:33 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, dirinya merupakan pencetus pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS). Hal ini untuk membuka akses selatan Jawa yang saat itu masih tertinggal. 

"Begini, itu dulu saya yang mencetuskan dan melaksanakan tahun-tahun pertama sebelum dilanjutkan oleh Pak Jokowi," kata SBY saat ditemui di rumah makan di Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat (15/12/2023). 

Baca juga: Kepada Presiden Baru, SBY Ingin Ekonomi Meningkat dan Kurangi Utang

Dikatakannya, dasar pemikiran saat itu, karena Pulau Jawa yang paling maju dan sudah tersambung di pantai utara.

Untuk zona tengah sudah ada jalurnya, tetapi belum sekuat pantai utara.

Saat itu, lanjut SBY, Jawa bagian selatan belum tersambung dan sisi utara menjadi tumpuan terutama saat libur Lebaran dan sering terjadi kemacetan. 

"Zona selatan mulai dari Pangandaran, Sukabumi, Cilacap, selatan Yogya, Wonosari (Gunungkidul) selatan, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung deret, masih belum tersambung. Saya pikir tidak adil, dan kalau musim mudik Lebaran (zona pantai utara) macetnya luar biasa," kata SBY.

Baca juga: Mampir di Gunungkidul, SBY Sempat Sapa Petani dan Nostalgia Mampir Rumah Makan Sego Tiwul

"Inilah saya dulu ambil kebijakan, tolong kita bangun (jalur) jalan lintas selatan. Dari selatan Jawa Barat, sampai selatan Jawa Timur," kata dia.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini mengatakan, setiap tahun ada anggaran pembangunan Rp 1 triliun setiap provinsi. 

"Menurut saya ini harus dilanjutkan lagi sehingga betul-betul tidak terlalu tertinggal dengan pantai utara, dengan Pantura. Saya yakin bisa, anggaran untuk itu harus diprioritaskan untuk keadilan dan untuk kesinambungan semua jaring jalan di Pulau Jawa," kata SBY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com