Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Keluhan PKL di Teras Malioboro 2, Sultan HB X: Maunya Pedagang Untung Terus

Kompas.com - 15/12/2023, 16:58 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang kaki lima (PKL) yang direlokasi di Teras Malioboro (TM) 2, Kamis (15/12/2023) berunjuk rasa di Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menginginkan kembali ke Selasar Malioboro karena omzet menurun.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menanggapi aksi para PKL TM 2 ini. Menurut Sultan omzet pedagang turun adalah hal yang wajar bagi pedagang.

"Ya maunya pedagang untung terus kan ada up and down terjadi. Pada mau jualan ada musim rugi ada yang untung mosok mau untung terus," kata Sultan HB X, Jumat (15/12/2023).

Baca juga: Omzet PKL Malioboro Turun Drastis, Pedagang Minta Kembali ke Selasar Malioboro

Sultan HB X menambahkan, omzet yang naik turun adalah hal yang wajar bagi pedagang. Yang terpenting, menurut Sultan, pedagang dapat menerapkan manajemen yang baik sehingga tidak bangkrut.

"Yang penting enggak bangkrut, seninya berdagang seperti itu. Biasa saja bukan istimewa (omset turun)," kata dia.

Terkait permintaan PKL agar kembali ke Selasar Malioboro, menurut Sultan, hal itu sudah tidak bisa. Tetapi pedagang PKL TM 2 akan dipindah ke lokasi yang baru.

"Pindahnya dua tahun lagi, mereka juga partisipasi kok. Gambar yang kami desaim bagaimana, di muka toilet enggak ada orang jualan, mereka tahu," katanya.

Baca juga: Belum Temui PKL Teras Malioboro yang Demo, Pj Wali Kota: Mungkin Waktunya Belum Pas untuk Saya

"Enggak ada bertahan (di selasar Malioboro)," imbuhnya.

Sebelumnya, karena omset menurun drastis, pedagang kaki lima (PKL) Malioboro yang direlokasi ke Teras Malioboro 2 minta kembali ke selasar Malioboro, atau di pinggir toko sepanjang Jalan Malioboro.

Ketua Koperasi Tridarma dan Paguyuban Arif Usman mengatakan, omzet menurun dirasakan oleh PKL setelah direlokasi di TM 2.

"Sangat jauh menurun, perbandingannya 1:10 bisa dibayangkan pada saat di selasar kita bisa mengandalkan liburan, Tahun Baru, dan Lebaran tapi sekarang tidak bisa," ujarnya saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kamis (14/12/2023).

Jika dihitung dengan angka, saat masih berada di selasar Jalan Malioboro PKL bisa mendapatkan omzet kotor Rp 10 juta per hari saat musim liburan.

Namun, sekarang pasca direlokasi di TM 2 omzet kotor pedagang menurun Rp 500.000 saat musim libur.

"Kalau untuk liburan di Selasar Malioboro bisa mencapai Rp 10 juta per hari omzet kotor. Sekarang di TM 2 untuk bisa Rp 500 ribu per hari pada saat liburan sangat tergantung juga teman-teman pedagang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Yogyakarta
Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Yogyakarta
40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut 'Nemu' di Kolong Lemari

Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut "Nemu" di Kolong Lemari

Yogyakarta
Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Yogyakarta
Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Yogyakarta
Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator Ringroad DIY, Pakar UGM: Justru akan Rawan Kecelakaan

Wacana Pembongkaran Separator Ringroad DIY, Pakar UGM: Justru akan Rawan Kecelakaan

Yogyakarta
Buron 3 Pekan, Pencuri Motor yang Beraksi Pakai Daster di Semarang Tertangkap

Buron 3 Pekan, Pencuri Motor yang Beraksi Pakai Daster di Semarang Tertangkap

Yogyakarta
Pelaku Perdagangan Orang via Bandara YIA Ditangkap, Janjikan 5 Orang Kerja di Serbia

Pelaku Perdagangan Orang via Bandara YIA Ditangkap, Janjikan 5 Orang Kerja di Serbia

Yogyakarta
Satu Calon Jemaah Haji Asal Gunungkidul Terdeteksi Menderita TBC

Satu Calon Jemaah Haji Asal Gunungkidul Terdeteksi Menderita TBC

Yogyakarta
Koordinasi dengan Kepsek, Disdikpora DIY Sebut Pemicu Kericuhan Pelajar di Umbulharjo Belum Diketahui

Koordinasi dengan Kepsek, Disdikpora DIY Sebut Pemicu Kericuhan Pelajar di Umbulharjo Belum Diketahui

Yogyakarta
Demi Pembangunan Jembatan, Warga Gunungkidul Rela Serahkan Tanahnya Tanpa Ganti Untung

Demi Pembangunan Jembatan, Warga Gunungkidul Rela Serahkan Tanahnya Tanpa Ganti Untung

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com