Salin Artikel

Tanggapi Keluhan PKL di Teras Malioboro 2, Sultan HB X: Maunya Pedagang Untung Terus

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang kaki lima (PKL) yang direlokasi di Teras Malioboro (TM) 2, Kamis (15/12/2023) berunjuk rasa di Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menginginkan kembali ke Selasar Malioboro karena omzet menurun.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menanggapi aksi para PKL TM 2 ini. Menurut Sultan omzet pedagang turun adalah hal yang wajar bagi pedagang.

"Ya maunya pedagang untung terus kan ada up and down terjadi. Pada mau jualan ada musim rugi ada yang untung mosok mau untung terus," kata Sultan HB X, Jumat (15/12/2023).

Sultan HB X menambahkan, omzet yang naik turun adalah hal yang wajar bagi pedagang. Yang terpenting, menurut Sultan, pedagang dapat menerapkan manajemen yang baik sehingga tidak bangkrut.

"Yang penting enggak bangkrut, seninya berdagang seperti itu. Biasa saja bukan istimewa (omset turun)," kata dia.

Terkait permintaan PKL agar kembali ke Selasar Malioboro, menurut Sultan, hal itu sudah tidak bisa. Tetapi pedagang PKL TM 2 akan dipindah ke lokasi yang baru.

"Pindahnya dua tahun lagi, mereka juga partisipasi kok. Gambar yang kami desaim bagaimana, di muka toilet enggak ada orang jualan, mereka tahu," katanya.

"Enggak ada bertahan (di selasar Malioboro)," imbuhnya.

Sebelumnya, karena omset menurun drastis, pedagang kaki lima (PKL) Malioboro yang direlokasi ke Teras Malioboro 2 minta kembali ke selasar Malioboro, atau di pinggir toko sepanjang Jalan Malioboro.

Ketua Koperasi Tridarma dan Paguyuban Arif Usman mengatakan, omzet menurun dirasakan oleh PKL setelah direlokasi di TM 2.

"Sangat jauh menurun, perbandingannya 1:10 bisa dibayangkan pada saat di selasar kita bisa mengandalkan liburan, Tahun Baru, dan Lebaran tapi sekarang tidak bisa," ujarnya saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kamis (14/12/2023).

Jika dihitung dengan angka, saat masih berada di selasar Jalan Malioboro PKL bisa mendapatkan omzet kotor Rp 10 juta per hari saat musim liburan.

Namun, sekarang pasca direlokasi di TM 2 omzet kotor pedagang menurun Rp 500.000 saat musim libur.

"Kalau untuk liburan di Selasar Malioboro bisa mencapai Rp 10 juta per hari omzet kotor. Sekarang di TM 2 untuk bisa Rp 500 ribu per hari pada saat liburan sangat tergantung juga teman-teman pedagang," kata dia.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/12/15/165846078/tanggapi-keluhan-pkl-di-teras-malioboro-2-sultan-hb-x-maunya-pedagang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke