Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusak sejak 2017, Bendungan Bawah Tanah Satu-satunya di Dunia Akan Diperbaiki

Kompas.com - 28/11/2023, 15:30 WIB
Markus Yuwono,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) berupaya mendesain ulang bendungan bawah tanah satu-satunya di dunia yang terletak di Bribin II atau Sindon di Kalurahan Dadapayu, Semanu.

Sejak badai cempaka pada 2017, bendungan ini rusak dan tidak bisa melayani masyarakat.

Perbaikannya diperkirakan memerlukan anggaran Rp 45 miliar.

Jika nantinya berfungsi kembali, bendungan ini akan disalurkan untuk warga di tiga Kapanewon Gunungkidul.

Baca juga: Uang Mark Up Proyek Bendungan Margatiga Lampung Rp 9,3 Miliar Disita, 48 Rekening Dibekukan

Dari pengamatan Kompas.com di Bribin II, Bupati dan perwakilan dari BBWSO turun di bendungan dengan kedalaman 104 meter. Mereka memantau kerusakan bendungan yang ada di dalam tanah itu.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan, saat ini sedang melakukan proses redesain untuk revitalisasi oleh BBWSO.

Dari pengamatannya di dalam bendungan, terjadi kerusakan yang cukup banyak.

"Kerusakan di sana luar biasa," kata Sunaryanta saat ditemui di Bribin II, Selasa (28/11/2023).

Sunaryanta mengatakan, kerusakan bendungan bawah tanah itu antara lain sambungan utama patah dan sejumlah alat yang ada di dalam bendungan rusak karena air.

Pihaknya berkoordinasi dengan BBWSO untuk perbaikan, dan nantinya diajukan ke pemerintah pusat.

"Saya akan ke Jakarta, salah satunya untuk ini (rencana perbaikan bendungan), mudah-mudahan nanti bisa dilakukan. Bisa berfungsi seperti semula. Nantinya jika berfungsi bisa untuk digunakan tiga Kapanewon, yakni Girisubo, Rongkop, dan Semanu. Ini debitnya besar," kata Sunaryanta.

Sementara itu, Satker OP SDA BBWSO Wardani mengatakan, saat ini pihaknya sudah meninjau desain dan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia.

"Dari hasil review desain, total (dana yang dibutuhkan) Rp 45 miliar," kata Wardani.

Wardani mengatakan, akibat badai cempaka 2017, salah satu kerusakan yang parah adalah jalur utama tidak berfungsi lagi.

Untuk diketahui, bendungan bawah tanah yang berada di kedalaman 104 meter ini menggunakan sistem microhydro untuk mengangkat air ke permukaan tanah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com