Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemarau Panjang, Ratusan Warga Gunungkidul Kehilangan Sumber Air

Kompas.com - 10/11/2023, 21:29 WIB
Markus Yuwono,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Ratusan warga di Padukuhan Karang RT 01, dan 02, Kalurahan Ngalang, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul, DI Yogyakarta, resah dengan hilangnya mata air saat kemarau tahun ini. Hal ini baru pertama kali dirasakan oleh warga.

Dukuh Karang, Bardiyanto mengatakan, kemarau panjang tahun ini menyebabkan sejumlah mata air mengering.

Sistem penyediaan air baku untuk air minum perdesaan (Spamdes) yang dikelola macet karena debitnya menurun sejak beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Musim Kemarau, Air Danau Kawah Gunung Kelud Menyusut 3 Meter

"Baru dihidupkan lima menit sudah tidak keluar air lagi dan harus menunggu," kata Bardiyanto saat ditemui di Padukuhan Karang, Jumat (10/11/2023).

Sebenarnya wilayah tersebut ada beberapa sumber air di sekitar air sungai. Banyak selang yang dipasang di sumur pinggir Sungai Dungwuluh, namun saat ini sudah mengering juga.

Warga terdampak di Padukuhan Karang ada 35 Kepala Keluarga. Rinciannya 22 KK di RT01 dan RT02 ada 12 KK, dengan total 120 an jiwa.

"Baru tahun ini terjadi kekeringan yang parah sehingga warga bergantung pada pemberian bantuan air bersih," kata Bardiyanto.

Salah seorang warga Karang RT 01, Sumarni mengakui, sejak dua bulan terakhir terjadi kekurangan air bersih karena sumber air surut dan mengering.

"Kami hanya mengandalkan bantuan, sudah 17 tangki yang disalurkan. Baru tahun ini seperti ini (kering), sebelumnya belum pernah," kata dia.

Dikatakannya, Sungai Dungwuluh sempat menjadi andalan warga selama puluhan tahun, kalau kemarau bisa menjadi alternatif karena bisa dimanfaatkan mencukupi kebutuhan sehari-hari.

"Semoga pemerintah membantu mencarikan sumber air," kata dia.

Warga lainnya, Sagiyo menambahkan, sudah ada instalasi Spamdes untuk mencukupi kebutuhan air di dua RT yang dibangun di 2020. Namun, macet dan tidak mengalir karena debit berkurang. Warga tidak membeli air, tetapi mengandalkan bantuan.

“Kami tidak membeli air dan hanya mengandalkan bantuan," kata dia.

Kepala BBWSSO Gatut Bayuadji mengatakan, pihaknya akan melakukan kajian terhadap sumur bor yang ada, sehingga jika memungkinkan akan dioptimalkan untuk mencukupi kebutuhan warga.

"Ada instalasi yang dibangun, tapi macet. Jadi, harus ada kajian dulu agar nantinya bisa optimal dan bermanfaat bagi masyarakat," kata dia.

Baca juga: Harga Cabai di Bandung Tembus Rp 100.000 Per Kg, Kemarau Diduga Jadi Sebab

Untuk jangka pendek, pihaknya mengirimkan bantuan air bersih kepada warga. Harapannya bisa membantu saat musim kemarau yang cukup panjang ini.

Hari ini puluhan warga antusias menanti bantuan air bersih dari Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) yang dimasukkan ke dalam dua bak penampungan air bersih.

"Kami akan rutin memasok bantuan selama warga membutuhkan, hari ini dua tangki dulu," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com