Salin Artikel

Kemarau Panjang, Ratusan Warga Gunungkidul Kehilangan Sumber Air

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Ratusan warga di Padukuhan Karang RT 01, dan 02, Kalurahan Ngalang, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul, DI Yogyakarta, resah dengan hilangnya mata air saat kemarau tahun ini. Hal ini baru pertama kali dirasakan oleh warga.

Dukuh Karang, Bardiyanto mengatakan, kemarau panjang tahun ini menyebabkan sejumlah mata air mengering.

Sistem penyediaan air baku untuk air minum perdesaan (Spamdes) yang dikelola macet karena debitnya menurun sejak beberapa bulan terakhir.

"Baru dihidupkan lima menit sudah tidak keluar air lagi dan harus menunggu," kata Bardiyanto saat ditemui di Padukuhan Karang, Jumat (10/11/2023).

Sebenarnya wilayah tersebut ada beberapa sumber air di sekitar air sungai. Banyak selang yang dipasang di sumur pinggir Sungai Dungwuluh, namun saat ini sudah mengering juga.

Warga terdampak di Padukuhan Karang ada 35 Kepala Keluarga. Rinciannya 22 KK di RT01 dan RT02 ada 12 KK, dengan total 120 an jiwa.

"Baru tahun ini terjadi kekeringan yang parah sehingga warga bergantung pada pemberian bantuan air bersih," kata Bardiyanto.

Salah seorang warga Karang RT 01, Sumarni mengakui, sejak dua bulan terakhir terjadi kekurangan air bersih karena sumber air surut dan mengering.

"Kami hanya mengandalkan bantuan, sudah 17 tangki yang disalurkan. Baru tahun ini seperti ini (kering), sebelumnya belum pernah," kata dia.

Dikatakannya, Sungai Dungwuluh sempat menjadi andalan warga selama puluhan tahun, kalau kemarau bisa menjadi alternatif karena bisa dimanfaatkan mencukupi kebutuhan sehari-hari.

"Semoga pemerintah membantu mencarikan sumber air," kata dia.

Warga lainnya, Sagiyo menambahkan, sudah ada instalasi Spamdes untuk mencukupi kebutuhan air di dua RT yang dibangun di 2020. Namun, macet dan tidak mengalir karena debit berkurang. Warga tidak membeli air, tetapi mengandalkan bantuan.

“Kami tidak membeli air dan hanya mengandalkan bantuan," kata dia.

Kepala BBWSSO Gatut Bayuadji mengatakan, pihaknya akan melakukan kajian terhadap sumur bor yang ada, sehingga jika memungkinkan akan dioptimalkan untuk mencukupi kebutuhan warga.

"Ada instalasi yang dibangun, tapi macet. Jadi, harus ada kajian dulu agar nantinya bisa optimal dan bermanfaat bagi masyarakat," kata dia.

Untuk jangka pendek, pihaknya mengirimkan bantuan air bersih kepada warga. Harapannya bisa membantu saat musim kemarau yang cukup panjang ini.

Hari ini puluhan warga antusias menanti bantuan air bersih dari Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) yang dimasukkan ke dalam dua bak penampungan air bersih.

"Kami akan rutin memasok bantuan selama warga membutuhkan, hari ini dua tangki dulu," kata dia.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/11/10/212945278/kemarau-panjang-ratusan-warga-gunungkidul-kehilangan-sumber-air

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke