YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden Anies Baswedan menyebut kebebasan berpendapat di Indonesia masih rendah.
"Selama kita menulis tentang Indonesia masih harus menggunakan wakanda, maka skor kita masih rendah," ucap Anies, dalam acara "3 Bacapres Bicara Gagasan" yang digelar atas kerja sama UGM dengan Narasi di Grhra Sabha Pramana, pada Selasa (19/9/2023).
Menurut dia, selama masyarakat masih menyebut Indonesia dengan nama-nama lain untuk mengungkapkan ide atau gagasan, maka kebebasan berekspresi masih rendah.
Baca juga: Saat Anies Sebut UGM Tak Pernah Obral Gelar Honoris Causa
"Tidak boleh lagi ada rasa takut untuk berekspresi," kata dia.
Menurut Mantan Gubernur DKI Jakarta ini, UGM menjadi salah satu kampus yang memperjuangkan kebebasan berpendapat.
Ia menceritakan saat Anies masih menjadi mahasiswa dan saat itu dengan mahasiswa lain menolak segala macam bentuk pelarangan kebebasan pendapat pers.
"Waktu itu dibradel Bulaksumur di depan sana, jadi saksi mahasiswa di Jogja bergerak paling awal melakukan perlawanan pembredelan media-media saat itu," kata dia.
Baca juga: Jika Jadi Presiden, Ini yang Akan dilakukan Anies kepada Institusi Kepolisian
Saat disinggung berapa skor kebebasan berpendapat di Indonesia, Anies memberikan skor antara 5 dan 6.
"Skor antara 5 dan 6," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.