Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Pasangan Anies-Cak Imin, Demokrat DIY: Seharusnya dari Awal Lebih Kesatria

Kompas.com - 01/09/2023, 12:49 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPP Partai Demokrat Arif Budiyono menyebut langkah Partai Nasdem memilih Cak Imin sebagai cawapres Anies Baswedan sebagai langkah yang tidak kesatria.

Menurut Arif, seharusnya sejak awal Partai Nasdem mengumpulkan semua partai koalisi dan membahas pemilihan Ketum PKB yakni Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai langkah untuk menghadapi koalisi besar Prabowo Subianto.

"Untuk mendapatkan pemenangan karena di kubu Pak Prabowo koalisi besar putuskan saja bagaimana tawarkan kalau Muhaimin gabung jadi wakil (presiden)," kata dia.

Baca juga: Buntut Wacana Duet dengan Cak Imin, Baliho dan Poster Anies Baswedan di Semarang Dicopot Kader Partai Demokrat

Lanjut dia, setelah ditentukan siapa wakil Anies Baswedan barulah Partai Nasdem membahas posisi dari AHY seperti apa. Hal ini menurut dia, diskusi bakal alot tetapi langkah ini dinilai lebih kesatria.

"Langsung keluar satu pintu enak, tidak ada yang merasa diselingkuhi walaupun tetap ada yang melanggar parameter yang disajikan dilanggar, dalam arti kesatria," ucapnya.

Baca juga: Jadi Pembicara di Fisipol UGM, AHY Singgung soal Upaya Pembegalan Partai Demokrat

Pemilihan Cak Imin sebagai Cawapres Anies, menurutnya, tidak sesuai piagam koalisi yang disepakati.

Setelah adanya wacana ini, kader Partai Demokrat di seluruh Indonesia bereaksi karena merasa kecewa dan dikhianati.

Bahkan, kader-kader mulai mencopot spanduk Anies Baswedan dan hal ini bentuk reaksi yang tidak bisa dibendung.

"Iya (tidak bisa dibendung), bayangkan saja siang malam sekjen dan tim 8, luar biasa effort-nya. Dari DPC saja tidak bisa melarang (pencopotan baliho), ndak apa-apa kecewa," kata Arif.

"Sudah setahun lebih (koalisi), tiba-tiba sama ini saja (Cak Imin)," ucapnya.

Ke depan, pihaknya masih menunggu instruksi dari DPP Partai Demokrat, keputusan apa yang diambil dan DPD Demokrat DIY akan ikut mentaatinya.

"Nunggu instruksi dari DPP kita jalankan," jelasnya.

Sebelumnya, Partai Demokrat menilai keputusan sepihak Ketua Umum Partai Nasdem yang memasangkan bakal calon presiden Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres melanggar prinsip kesetaraan di dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

"Ini jelas mengganggu dan melanggar prinsip kesetaraan (equality) dalam koalisi," kata Sekretaris Jenderal Partai Demokrat sekaligus Anggota Tim 8, Teuku Riefky Harsya, melalui keterangan pers di Jakarta pada Kamis (31/8/2023).

Partai Nasdem memang merupakan partai politik yang pertama kali mengusung Anies sebagai bakal capres.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Pemkot Yogyakarta Upayakan Tambah Volume Pengolahan Sampah di Pihak Swasta

Pemkot Yogyakarta Upayakan Tambah Volume Pengolahan Sampah di Pihak Swasta

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Penjual Kambing di Yogyakarta Siapkan Dokter Pribadi untuk Ternaknya

Jelang Idul Adha, Penjual Kambing di Yogyakarta Siapkan Dokter Pribadi untuk Ternaknya

Yogyakarta
Sekolah di Sleman yang Ingin Gelar 'Study Tour' Harus Izin ke Dinas Pendidikan, Ini Alasannya

Sekolah di Sleman yang Ingin Gelar "Study Tour" Harus Izin ke Dinas Pendidikan, Ini Alasannya

Yogyakarta
Kericuhan Pelajar di Kota Yogyakarta, 6 Sekolah Diserang Gerombolan Siswa dengan Seragam Coret-coret

Kericuhan Pelajar di Kota Yogyakarta, 6 Sekolah Diserang Gerombolan Siswa dengan Seragam Coret-coret

Yogyakarta
DLH Bantul Bingung Tangani Sampah di Jalan Sekitar Gembira Loka, Ini Penyebabnya

DLH Bantul Bingung Tangani Sampah di Jalan Sekitar Gembira Loka, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Yogyakarta
Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Yogyakarta
40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut 'Nemu' di Kolong Lemari

Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut "Nemu" di Kolong Lemari

Yogyakarta
Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Yogyakarta
Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Yogyakarta
Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator Ringroad DIY, Pakar UGM: Justru akan Rawan Kecelakaan

Wacana Pembongkaran Separator Ringroad DIY, Pakar UGM: Justru akan Rawan Kecelakaan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com