Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Sultan Curhat soal Sampah di Depan Paskibraka 2023

Kompas.com - 18/08/2023, 14:28 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X bertemu Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang kemarin bertugas di tingkat kabupaten, kota, dan tingkat provinsi.

Dalam pertemuan ini, Sri Sultan HB X curhat soal penanganan sampah di seluruh hadapan Paskibra.

Sultan mengatakan, Pemerintah DIY sudah mengingatkan kepada pemerintah kabupaten dan kota bahwa kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Piyungan sudah kritis 2 tahun lalu.

Baca juga: Kota Yogyakarta Catat 5 Kebakaran Lahan, Dipicu dari Pembakaran Sampah

“Kami ini dua tahun yg lalu sudah menyampaikan harus berproses di kabupaten. Suatu saat Piyungan tidak mampu lagi, tanah-tanah TKD tanah desa, yang akan digunakan untuk sampah yang diminta kabupaten kami setujui,” ujar Sultan, Jumat (18/8/2023).

Tetapi tanah kas desa (TKD) yang diminta oleh pemerintah kabupaten atau kota untuk pengolahan sampah justru tidak segera dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan sampah.

"Ya kan silakan untuk sampah (TKD) tetapi juga tidak pernah dilakukan, sudah dua tahun yang lalu begitu penuh saya menyatakan tutup bingung," kata Sultan.

Sultan menegaskan bahwa pengolahan sampah merupakan kewajiban kabupaten dan kota bukan pemerintah Provinsi.

Tetapi, saat sampah menumpuk di jalanan, Pemerintah Provinsi tetap memfasilitasi untuk pembuangan sampah di Piyungan, khususnya bagi Pemerintah Kota Yogyakarta.

"Walaupun ada kejadian numpuk dan sebagainya toh kami fasilitasi yang di kota dimasukkan Piyungan tapi kami batasi hanya bisa 50-100 (ton). Kalau 200 gak bisa, kalau 200 kami tampung ya nanti ke Piyungan lagi," jelas Sultan.

Baca juga: Hari Kelima, Kebakaran Gunungan Sampah di TPA Sukawinatan Palembang Belum Padam

Masalah sampah ini menjadi perhatian publik, bahkan menjadi topik utama di media baik nasional maupun lokal. Namun, hal itu tidak masalah bagi Sultan, karena dengan masifnya berita menjadi pembelajaran bagi pemerintah kabupaten kabupaten maupun kota.

"Bagi saya menjadi berita di media enggak papa kalau tidak dipaksa sepertinya tidak pernah dikerjakan," ucap Ngarsa Dalem.

Ngarsa Dalem menyebut pada tahun 2024 mendatang Pemerintah DIY baru mendatangkan alat yang mampu memisahkan antara sampah organik dan non organik.

Tetapi, masyarakat tetap diminta untuk memilah sampah organik dan anorganik secara mandiri. Diharapkan, dalam pemilihan ini melibatkan pemulung, karena sampah anorganik seperti plastik bekas botol mineral masih memiliki nilai ekonomis.

"Kelompok masyarakat menjualnya kerja sama sama pemulung sehingga pemulung tidak kehilangan mata pencahariannya," ujar Sinuwun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com