Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konservasi Penyu di Kulon Progo Terancam Abrasi, Warga Berharap Ada Relokasi

Kompas.com - 01/08/2023, 21:39 WIB
Dani Julius Zebua,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Abrasi mengancam lokasi konservasi penyu yang berada di obyek wisata Pantai Trisik, Pedukuhan XIII, Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Bangunan tempat penetasan telur penyu, pemeliharaan dan akuarium penampungan tukik (anak penyu) sebelum dilepas, sejauh kurang 30 meter dari pantai yang kena abrasi.

Warga mengharapkan kegiatan konservasi ini bisa pindah menjauh dari ancaman abrasi.

Baca juga: Cegah Abrasi, Pesisir Pantai di Banyuwangi Ditanami Mangrove

"Abrasi terjadi tiga tahun belakangan. (Abrasi) terbesar hari kemarin. Kami sudah pernah menyampaikan dua tahun lalu, kami berharap dapat relokasi ke samping pendopo," kata Edi Yulianto, Koordinator Kelompok Konservasi Penyu Abadi Trisik, Senin (31/7/2023).

Bibir pantai di obyek wisata Pantai Trisik terkikis oleh ombak kuat pantai Selatan dalam beberapa hari belakangan. Bibir pantai berubah jadi jurang atau palung sedalam empat meter yang memanjang sekitar 50 meter.

Empat pohon cemara sampai tumbang, satu bangunan toilet umum hilang, dan dua warung semi permanen rusak. Puncak abrasi terjadi pada Minggu (30/7/2023) malam hingga Senin subuh sekitar pukul 03.00 WIB.

Jurang memanjang itu juga dekat dengan bangunan menetaskan penyu.

Aksi konservasi kelompok ini telah berlangsung sejak lama. Kegiatan ini berlangsung seiring Pantai Trisik terus menjadi tempat penyu membangun sarang.

Kawatir dengan perburuan telor penyu, warga berupaya menyelamatkan dengan membuat kegiatan konservasi. Telor dipindahkan ke tempat penetasan. Setelah menetas, tukik dilepas ke laut.

Baca juga: Koster Sebut Luas Bali Menyusut dalam 5 Tahun Terakhir, Terkikis 50 Km Persegi karena Abrasi

Penyu membangun sarang di kawasan pantai ini biasanya hingga Agustus. Jumlah sarang berbeda dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2022 ada 20 sarang, 30 sarang di 2021 dan 60 sarang di 2020. Tahun 2023, para pegiat mendapat delapan sarang. Tiap sarang bisa berisi 300 telor.

Edi menceritakan, penetasan dan pelepasliaran tukik mencapai 1.500 - 3.000 ekor dalam satu tahun.

Kegiatan kelompok ini cukup aktif. Karenanya, Edi mengharapkan, pusat konservasi bisa pindah ke tempat yang lebih aman dari ancaman abrasi.

"Kalau sampai kena abrasi maka kami bingung untuk mendapat tempat sementara," kata Edi.

Sejauh ini, kelompoknya masih berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan untuk rencana relokasi. Relokasi itu diagendakan tahun depan melalui program Desa Maritim.

Baca juga: Tanah Labil karena Abrasi, Rumah Dua Tingkat di Banjarmasin Ambruk

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral, Peziarah Makam Raja Imogiri Ditarik Tarif Rp 500.000, Keraton Yogyakarta Buka Suara

Viral, Peziarah Makam Raja Imogiri Ditarik Tarif Rp 500.000, Keraton Yogyakarta Buka Suara

Yogyakarta
Pejabat ASN yang Terlibat Korupsi RSUD Wonosari Gunungkidul Akhirnya Dipecat

Pejabat ASN yang Terlibat Korupsi RSUD Wonosari Gunungkidul Akhirnya Dipecat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Jasad Bertato Kepala Naga yang Terdampar di Pantai Imorenggo Ternyata Warga Sleman

Jasad Bertato Kepala Naga yang Terdampar di Pantai Imorenggo Ternyata Warga Sleman

Yogyakarta
Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

Yogyakarta
Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Yogyakarta
Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki 'Coworking Space' dan 'Coffee Shop'

Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki "Coworking Space" dan "Coffee Shop"

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com