Selain dengan dinas kelautan, mereka berupaya memperoleh izin dari pihak keraton.
Abrasi sendiri terjadi dari waktu ke waktu, terutama musim panas menjelang masuk musim hujan.
Petugas SAR dari Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulon Progo, Marsudi menceritakan, bibir pantai pernah berada lebih 50 meter ke arah laut di 2001. Namun abrasi terus mengikis pantai hingga saat ini.
"Sejumlah bangunan pernah rusak di masa lalu, termasuk (tempat pendaratan ikan) TPI. Dulu TPI ada di sini, tapi sekarang sudah pindah," kata Marsudi.
Pemerintah mengharapkan, pengunjung obyek wisata Pantai Trisik mesti hati-hati bila mengunjungi pantai ini. Pengunjung juga diharapkan mematuhi anjuran petugas SAR yang menjaga di pantai ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.