Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keberatan Nilai Ganti Rugi Tol Yogya-Solo, Warga Maguwoharjo Sleman Minta Kaji Ulang Harga

Kompas.com - 24/07/2023, 23:53 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

  

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Sejumlah warga terdampak Jalan Tol Yogyakarta - Solo di Ringinsari, Maguwoharjo, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman meminta agar tim appraisal mengkaji ulang harga tanah dan bangunan.

Sebab, warga terdampak merasa harga yang diajukan tim appraisal tidak sesuai. 

Seorang warga Ringinsari, Maguwoharjo, Kapanewon Depok, Sleman yang terdampak Tol Yogyakarta - Solo, Jaka Purwanta mengatakan ada 25 orang dengan total 32 bidang yang menandatangani surat keberatan. 

Baca juga: Ketika Rumah Terakhir di Proyek Tol Yogyakarta-Solo Rata dengan Tanah, Pemilik Sempat Tolak Rp 3,5 Miliar

Sebanyak 25 warga tersebut sepakat untuk meminta tim appraisal mengkaji ulang harga tanah dan bangunan. 

"Semua dihargai yang tidak sebanding, makanya kami mengetuk dari tim appraisal agar mengkaji ulang harga tanah dan bangunan, terutama tanah. Harga tanah itu tidak sebanding," ujar Jaka Purwanta saat ditemui di sela-sela musyawarah penetapan bentuk ganti kerugian pengadaan Jalan Tol Yogyakarta - Solo di Kantor Kalurahan Maguwoharjo, Sleman, Senin (24/07/2023). 

Jaka menyampaikan, warga prinsipnya mendukung program pemerintah berupa proyek jalan tol. Namun seharusnya, warga terdampak juga mendapatkan harga tanah sesuai dalam hal ini ganti untung seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo. 

"Ini nggak ganti untung, nilainya ganti wajar wong Pak Jokwi saja bilang ganti untung kok. Ini ada suatu mindset yang salah, seharusnya ganti untung tapi ditulisnya angka wajar, nah bener ini angka real di pasar," ucapnya. 

Warga khawatir dengan harga yang ditetapkan oleh tim appraisal tidak dapat untuk membeli tanah kembali. 

"Padahal kita surveinya kemarin menerimanya (uang) akhir tahun, beli tanahnya nggak tahu kapan. Kami khawatir ketika kami terima angka apa adanya ini, takutnya nggak bisa beli lagi. Akhirnya malah bukan kehidupan yang lebih baik, tapi malah jadi "nungsep" nanti," jelasnya. 

Baca juga: Dapat Ganti Rugi Rp 3,5 Miliar, Pemilik Rumah Bertingkat di Tol Yogyakarta-Solo: Saya Terima dengan Terpaksa

Jaka mengungkapkan, warga meminta agar tim appraisal mengkaji ulang harga tanah dan bangunan karena sebelumnya ada kesalahan penilaian. 

Dicontohkannya luas tanahnya yang terdampak 257 meter persegi. Di atas tanah tersebut ada dua bangunan rumah dengan luas sekitar 150-an meter persegi. 

Dua rumah tersebut dikontrakkan. Sehingga, setiap tahun, Jaka mendapatkan pemasukan uang dari dua rumah yang dikontrakan tersebut. 

Tanah miliknya tersebut dihargai Rp 5,6 juta per meter. Dua bangunan rumah kemarin dihargai Rp 165 juta. 

Jaka kemudian komplain dengan nilai tersebut karena tidak sebanding dengan material yang digunakan untuk membangun dua rumah tersebut. 

"Ternyata terus muncul dari appraisal ada 16 bidang keliru, ya saya kaget. Saya akui appraisal itu profesional, tapi ada kesalahan 16 bidang lho. Andai kata kita kemarin tidak 'komplain' 16 bidang itu tidak ada perubahan angka," tuturnya. 

Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjamg Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjamg Hari

Yogyakarta
Museum Mini Sisa Hartaku di Yogyakarta: Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Mini Sisa Hartaku di Yogyakarta: Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Yogyakarta
Enggan Komentar soal Pilkada, Pj Walkot Yogyakarta: Saya Sendiko Dawuh

Enggan Komentar soal Pilkada, Pj Walkot Yogyakarta: Saya Sendiko Dawuh

Yogyakarta
Bus Rombongan Halalbihalal Ditabrak Truk di Kulon Progo, Penumpang: Padahal Sejam Lagi Sampai

Bus Rombongan Halalbihalal Ditabrak Truk di Kulon Progo, Penumpang: Padahal Sejam Lagi Sampai

Yogyakarta
Mobil Rumput Adu Banteng dengan 2 Motor, 1 Orang Tewas

Mobil Rumput Adu Banteng dengan 2 Motor, 1 Orang Tewas

Yogyakarta
Pemerintah DIY Pastikan Ganti Penjabat Bupati Kulon Progo dan Wali Kota Yogyakarta

Pemerintah DIY Pastikan Ganti Penjabat Bupati Kulon Progo dan Wali Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Truk Tabrak Bus Rombongan Halalbihalal, 2 Tewas, 10 Luka-luka

Truk Tabrak Bus Rombongan Halalbihalal, 2 Tewas, 10 Luka-luka

Yogyakarta
Anak Amien Rais Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui DPC PKB Kota Yogyakarta

Anak Amien Rais Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui DPC PKB Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Yogyakarta
TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

Yogyakarta
KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com