Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pelaku Mutilasi di Sleman Akan Jalani Tes Kejiwaan

Kompas.com - 18/07/2023, 19:45 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Dua orang terduga pelaku mutilasi di Sleman dengan korban R (20) berhasil ditangkap.

Dua orang terduga pelaku yakni W (29) warga Magelang, Jawa tengah dan RD (28) warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. 

Polisi pun akan melakukan tes kejiwaan terhadap kedua pelaku mutilasi tersebut. 

Baca juga: Hilangkan Sidik Jari, Pelaku Mutilasi di Sleman Sempat Rebus Potongan Tubuh Korbannya

"Kami akan melakukan pemeriksaan terhadap psikologi atau kejiwaan terhadap yang bersangkutan," ujar Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX. Endriadi dalam jumpa pers, Senin (18/7/2023). 

Pemeriksaan kejiwaan ini juga karena ditemukan fakta jika kedua pelaku tersebut bergabung dalam komunitas yang memiliki grup media sosial Facebook.

Aktivitas komunitas itu, diungkapkan Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX. Endriadi, tidak wajar. 

Sementara itu, Wadirreskrimum Polda DIY AKBP Tri Panungko menegaskan bekerja sesuai dengan fakta-fakta hukum yang terjadi dan juga melakukan sinteifik investigasi atau penyelidikan dengan mengedepnakan ilmu pengetahuan. 

"Guna mengungkap peristiwa yang terjadi ini kami juga menggandeng keilmuan-keilmuan yang lain untuk ikut mendalami peristiwa yang terjadi," ucap Tri Panungko. 

Baca juga: Kasus Mutilasi di Sleman, Terungkap Adanya Aktivitas Tak Wajar Berupa Kekerasan Berlebihan hingga Korban Tewas

Saat ini, lanjut Tri Panungko, pihaknya sedang mendalami kejadian tersebut dengan scientific investigasi guna mendukung data-data yang ada.

Di antaranya meminta sampel DNA orangtua korban untuk memastikan identitas. 

Pihaknya juga menelusuri grup-grup media sosial yang diikuti oleh para pelaku. Penelusuran ini melakui digital forensik handphone milik para pelaku. 

"Kami juga melakukan digital forensik di dalam handphone para pelaku. Di dalam handphone pelaku itu kan ada grup-grup WA, grup Facebook atau media sosial lainya, itu sedang kita dalami," urainya. 

Selain itu juga melakukan psikologi forensik hingga psikologi klinis terhadap kedua pelaku. Hal ini guna untuk mendapatkan data yang akurat terkait kejiwaan para pelaku. 

"Saintifik investigasinya saat ini kan kita lagi memeriksa psikologi forensik, kita lagi periksa psikologi klinis. Nanti dari hasil-hasil itu kita akan cocokkan, setelah kita mendapatkan data akurat pasti akan kita sampaikan," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya potongan tubuh manusia ditemukan di area Jembatan Kelor, Bangunkerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman.

Dari hasil pemeriksaan diduga potongan tubuh tersebut merupakan korban mutilasi. 

Hasil identifikasi didapati korban berinisial R warga Pangkal Pinang. Korban berusia 20 dan berstatus sebagai mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. 

Polisi pun berhasil menangkap dua orang terduga pelaku. Kedua terduga pelaku yang berhasil ditangkap yakni W (29) warga Magelang, Jawa Tengah dan RD (38) warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Yogyakarta
Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com