YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, yang dirawat di RSUD Wonosari karena antraks sudah membaik. Untuk sampel sero warga masih menunggu antrean.
"Kondisinya sudah membaik, lukanya sudah mulai kering," kata Direktur RSUD Wonosari, Heru Sulistyowati saat ditemui di kantor Pemkab Gunungkidul Selasa (11/7/2023).
Baca juga: Tidak Berlakukan KLB Antraks dan Sanksi Brandu, Bupati Gunungkidul Pilih Edukasi Warga
Dikatakannya pria yang positif antraks memiliki luka seperti melepuh di tangannya, dan mual. Sehingga harus dirawat di RSUD Wonosari sejak awal pekan lalu.
Saat ini warga tersebut masih di ruang isolasi ruang mawar. Untuk penanganan antraks, Heru mengatakan tidak terlalu rumit, dan hanya diberi antibiotik.
"Terus diberikan antibiotik, paling gak lama lagi (diperbolehkan pulang), kondisinya sudah baik," kata dia.
Dijelaskannya, RSUD Wonosari dari puluhan kasus terkonfirmasi antraks hanya merawat seorang warga Padukuhan Jati. Untuk korban meninggal sebelumnya dirawat di salah satu RS Swasta dan dirujuk ke RSUP dr Sardjito Yogyakarta.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengaku saat ini masih menunggu hasi uji sero warga Padukuhan Jati. Sementara untuk 23 orang yang bergejala sebagian besar sudah sembuh.
"Untuk yang bergejala sudah sembuh. Hanya yang mondok saja yang belum," kata Dewi.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengaku tengah membahas tentang ganti rugi ternak yang sakit atau mati karena antraks. Hal ini untuk mengantisipasi brandu.
"Itu yang tengah kita bahas, kedepan seperti apa tentang kompensasi itu. Gimana masyakarat mau ditindak? Yang penting edukasi," kata Sunaryanta.
Baca juga: Sosiolog UGM soal Memotong dan Membagikan Daging Sapi Terpapar Antraks di Gunungkidul
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.