YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta mengajukan 8 ekor sapi kurban untuk Presiden Joko Widodo.
Delapan ekor sapi itu berasal dari sejumlah peternak lokal.
"Iya total ada 8 ekor yang kita ajukan, tetapi sampai saat ini belum ada keterangan lolos dan tidaknya," kata Kepala DKPP Kabupaten Bantul, Joko Waluyo saat dihubungi melalui telepon Rabu (14/6/2023).
Baca juga: Stok Hewan Kurban Hanya 600 Ekor, Pemkot Yogyakarta Andalkan Pasokan dari Luar Kota untuk Idul Adha
Dikatakannya, sapi yang diajukan untuk menjadi hewan kurban Presiden Joko Widodo berasal dari peternak di Kapanewon Sedayu, Jetis, Dlingo dan Kapanewon Srandakan.
Saat ini, 8 ekor sapi tersebut telah memasuki tahap pemeriksaan laboratorium untuk memastikan dalam kondisi sehat dan bebas penyakit.
Sapi milik peternak mana yang dipilih dan harganya nantinya pihak dari tim Sekretariat Negara yang akan menentukan.
"Untuk jenisnya yang diajukan berbagai macam, ada PO, ada Si Metal dan beberapa jenis yang lain," kata Joko.
Baca juga: Jelang Idul Adha, Sleman Kekurangan Stok Hewan Kurban
Joko mengatakan, mendekati Idul Adha, pihaknya memperketat pemeriksaan hewan kurban diberbagai pasar hewan yang ada di Kabupaten Bantul.
Hal ini untuk mencegah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD), hingga penyakit lainnya.
Pihaknya menerjunkan dokter hewan dan petugas dari puskeswan untuk memantau hewan kurban.
Selain itu, hewan kurban dari luar daerah wajib mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari daerah asal.
"Sampai saat ini kondisinya aman, di penampungan belum ada hewan terpapar penyakit. Teman-teman memonitoring di lapangan," kata dia.
Dijelaskannya, untuk kebutuhan hewan tahun ini pihaknya optimis mencukupi. Jika melihat tahun lalu, kebutuhan hewan ternak untuk kurban ada 7000 ekor, domba dan kambing sebanyak 16 ribu ekor.
"Untuk kebutuhan kurban tahun ini saya rasa mencukupi," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.