Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengacu Kalender Jawa Islam, Keraton Yogyakarta Rayakan Idul Fitri pada 22 April 2023

Kompas.com, 19 April 2023, 09:13 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, atau Keraton Yogyakarta, bakal merayakan Idul Fitri 1444 Hijriah pada 22 April 2023, mengacu kalender Jawa Islam.

Penghageng II Kawedanan Rekso Suyoso Keraton Yogyakarta KRT Kusumonegoro di Kompleks Kepatihan berujar, 22 April bertepatan dengan 1 Sawal Tahun Ehe 1956.

"Kalender keraton itu sudah ada aturannya, untuk pasa (puasa) di keraton itu mesti 30 hari, untuk pasa tahun ini berakhir pada tanggal 21 April, artinya hari Sabtu, 22 April, jatuh bertepatan dengan 1 Sawal Tahun Ehe 1956," kata Kusumonegoro dilansir Antara.

Baca juga: Kiat Tetap Nyaman Menginap di Rumah Mertua saat Momen Idul Fitri

Tetapi, dia menekankan, penanggalan tersebut tak bisa digunakan sebagai acuan melakukan ritual keagamaan seperti Shalat Idul Fitri di lingkungan keraton.

"Tidak berkaitan dengan ritual keagamaan, tapi terkait ritual sungkeman maupun prosesi gunungan (Grebeg Syawal)," kata dia.

Kusumonegoro melanjutkan, Keraton Yogyakarta akan menandai perayaan Idul Fitri Sabtu (22/4/2023), dengan menghelat Grebeg Syawal.

Kemudian arak-arakan gunungan, serta acara ngabekten, yang merupakan tradisi turun temurun sejak zaman Panembahan Senopati.

Adapun Hajad Dalem Ngabekten akan digelar selama dua hari pada Sabtu dan Minggu (23/4/2023), serta dilaksanakan tertutup.

Ngabekten, tradisi sungkeman di Keraton Yogyakarta pada Hari Raya Idul Fitri, biasanya diikuti oleh kepala daerah kabupaten/kota, sentana dalem/kerabat, dan abdi dalem keraton.

Meski menetapkan Lebaran pada 22 April 2023, Kusumonegoro menegaskan keraton mengizinkan Alun-alun Selatan dipakai Shalat Id pada 21 April 2023.

Izin penggunaan Alun-alun Selatan Keraton Yogyakarta untuk pelaksanaan Shalat Idul Fitri tertuang dalam surat Nomor 0152/KH.PP/Ruwah.III/EHE.1956.2023 yang dikeluarkan oleh Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura, GKR Condrokirono.

Surat tersebut dikeluarkan untuk menjawab permohonan izin pinjam Alun-alun Kidul yang diajukan Panitia Hari Besar Islam kecamatan Keraton, Kota Yogyakarta.

Rencananya, mereka akan menggunakan lapangan itu untuk menggelar Shalat Idul Fitri pada Jumat (21/4/2023), pukul 06.00 WIB.

Baca juga: 209 dari 289 Napi di Situbondo Diajukan Dapat Remisi Idul Fitri 2023, Ada Koruptor

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau