Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Pelajar Bermotor Ditangkap Warga Habis Bacok Orang Tengah Malam, Polisi Amankan Juga Satu Celurit

Kompas.com, 13 Februari 2023, 09:44 WIB
Dani Julius Zebua,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Satu pelajar jadi korban kekerasan di jalanan Kalurahan Brosot, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Sabtu (11/2/2023) sekitar pukul 21.30 WIB. Pelajar itu bernama DBS (17) asal Karangsewu, Galur.

Ia mengalami luka sayat senjata tajam pada lengan tangan kanan. “Korban adalah pelajar asal Karangsewu, Kapanewon Galur,” kata Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu Triatmi Noviartuti (Novi) lewat pesan singkat.

Polisi menahan pelajar bernama BZ (18) asal Kecamatan Klampok, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah atas kasus ini. BZ mengaku sudah membacok DBS pakai celurit di wilayah Kapanewon Galur. Polisi sita celurit yang dipakai BZ itu.

Baca juga: Tawuran Antarpelajar di Lhokseumawe, Seorang Polisi Sempat Kena Bacok

Polisi Kepolisian Sektor Lendah menahan BZ yang tertangkap warga di Kalurahan Sidorejo, Lendah. Pemuda tanggung itu lantas dikirim ke Polsek Galur untuk pengembangan selanjutnya.

“Polsek Galur menerima penyerahan dari Polsek Lendah seseorang yang membawa sajam jenis celurit ini,” kata Novi.

Tertangkap warga

Awalnya, satu pelajar ditangkap warga lalu diamankan ke rumah lurah, dan satu lagi ke kantor Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Lendah. Kedua pelajar itu RFA (15) pelajar asal Kalurahan Ngestiharjo, Kapanewon Wates. Satu pelajar lain bernama BZ (17) asal Klampok, Banjarnegara.

Keduanya ditangkap di tempat dan waktu berbeda.

Warga mengamankan RFA lebih dulu pada Sabtu (11/2/2023) pukul 23.00 WIB. Warga mengamankannya ke rumah lurah setempat.

Warga kembali mengamankan satu remaja lain dua jam kemudian. BZ membawa motor Yamaha NMax hitam lalu mengamankannya ke balai desa.

Baca juga: Kena Bacok di Dada, 1 Orang Tewas dalam Bentrokan di Perumahan Raffles Hills Depok

Warga mengamankan keduanya karena gerak-geriknya mencurigakan. Selain itu, warga sedang siaga lantaran isu klitih tengah mengemuka belakangan ini.

“Pelaku diamankan warga dikarenakan melewati wilayah Sidorejo dengan kecepatan tinggi dan gerak-gerik yang mencurigakan,” kata Novi.

Babhinkamtibmas Sidorejo mengamankan kedua remaja. Mereka lantas dijemput polisi Sektor Lendah.

Kepada polisi, mereka mengaku tidak hanya sendiri. Mereka sebelumnya bersama dua pelajar lain yang berboncengan satu motor, yakni IR dan satu orang yang tidak diketahui namanya.

BZ mengaku naik motor bersama RFA. Ia mengakui telah menganiaya seseorang di Galur.

RFA dipulangkan ke rumah orangtua. “Selanjutnya piket jaga Polsek Lendah menghubungi Kapolsek Lendah setelah itu Kapolsek Lendah Lendah berkoordinasi dengan Anggota Piket Polsek Galur karena locus delicti di Wilayah Hukum Polsek Galur,” kata Novi.

Baca juga: Badut Jalanan yang Bacok Rekan Seprofesi dI Purworejo Ternyata Bawa dan Konsumsi Narkoba

Dari pemeriksaan pada para saksi, DBS yang duduk di kursi boncengan sementara DH (18) memegang kemudi. Mereka melintas di Jalan Lapangan Babrik, Karangsewu, sekitar pukul 21.30 WIB. DH dan DBS ini berpapasan dengan dua pengendara lain.

Kedua pengendara itu berbalik arah. Motor DH dikuntit hingga Brosot, Galur. Di sana, pelaku membacokkan sajam mengenai lengan tangan kanan DBS.

Pelaku melambatkan kendaraan usai membacok, DH dan DBS tancap gas hingga menemui angkringan lalu mampir ke sana. BZ dkk lalu melarikan diri ke arah timur. Tak lama kemudian, BZ dan RFA tertangkap warga yang sedang siaga

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau