Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Rara Ngigel: Asal, Pola Lantai, dan Properti

Kompas.com - 13/01/2023, 23:14 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Tari Rara Ngigel berasal dari Yogyakarta.

Tari Rara Ngigel adalah tari kreasi baru yang telah dikombinasikan dari berbagai sisi.

Salah satu kombinasi tarian ini adalah tarian tidak hanya mengadopsi satu budaya saja melainkan ada dua budaya dalam tari Rara Ngigel, yaitu budaya Yogyakarta dan Jawa Barat.

Perpaduan budaya tersebut berpengaruh terhadap unsur gerakan dan unsur lainnya.

Tari Rara Ngigel

Cerita Tari Rara Ngigel

Tari Ngigel diciptakan oleh Ida Wibowo, koreografer dan anak seniman Bagong Kusudiarjo.

Tari Rara Ngigel menceritakan seorang gadis yang telah tumbuh menjadi dewasa.

Penari tari Rara Ngigel pada dasarnya adalah perempuan, namun tidak jarang tarian ini ditarikan secara berpasangan dengan pria.

Baca juga: Tari Gambyong: Gerakan, Pola Lantai, Properti, Iringan, dan Maknanya

Pola Lantai Tari Rara Ngigel

Pementasan tari Rara Ngigel akan menggunakan dua jenis pola lantai, yaitu pola lantai horizontal dan pola lantai melengkung.

Pola lantai horizontal dimana semua penari akan berbaris ke samping.

Kemudian pola kedua adalah pola melengkung, dimana tarian akan terbagi menjadi empat golongan yang berbeda.

Empat golongan tersebut, yaitu melengkung dalam, melengkung luar, membentuk angka delapan, dan pola lingkaran.

Gerakan Tari Rara Ngigel

Adanya percampuran dua budaya menyebabkan tarian memiliki dua unsur budaya tersebut.

Unsur gerakan lemah lembut merupakan unsur budaya Yogyakarta, sedangkan unsur gerakan tegas adalah pengaruh dari budaya Jawa Barat.

Gerakan tegas muncul dalam gerakan patah-patah dalam tarian ini.

Properti Tari Rara Ngigel

Penari tari Rara Ngigel menggunakan busana atau kostum percampuran antara kebudayaan Jawa dan Cina.

Baca juga: Tari Serimpi: Gerakan, Pola Lantai, Properti, Iringan, dan Maknanya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com