Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Datang dari Maluku, Vaksin Covid-19 di Kulon Progo Langsung Ludes dalam Satu Jam

Kompas.com, 3 November 2022, 19:05 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com –Setelah sempat kehabisan stok, pemberian vaksin Covid-19 kembali berlangsung.

Salah satu fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang melayani pemberian vaksin adalah Puskesmas Panjatan II, Kalurahan Garongan, Kapanewon Panjatan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca juga: Setelah Sepekan Kosong, Dinkes Gunungkidul Mulai Kedatangan Vaksin Covid-19

Sebanyak 42 orang menerima vaksin di puskesmas ini. Vaksin pun langsung ludes dalam satu jam layanan.

“Sebanyak 42 orang antrean habis. Mereka masyarakat umum,” kata Koordinator Imunisasi Puskesmas Panjatan II, Bekti Kadarwati di ruang kerjanya, Kamis (3/11/2022).

Puskesmas membuka layanan vaksin dari pukul 08.00-11.00 WIB. Antrean sudah banyak sejak pukul 07.30 WIB. Karena jumlah terbatas, mereka yang datang lebih dulu akan lebih dulu pula dilayani.

Bekti menceritakan, para penerima vaksin datang dari berbagai kecamatan di luar Panjatan. Di antaranya banyak yang calon pelaku perjalanan, seperti calon pekerja migran, berniat ke negara Swiss, menengok cucu, mencari pekerjaan hingga melakukan perjalanan dengan kereta api, tapi juga ada lansia yang sempat tertunda menerima vaksin di masa lalu.

Baca juga: Covid-19 di Kulon Progo Kembali Melonjak Tajam, Vaksin Masih Sulit Dicari

Selain itu, ada pula penerima vaksin kali ini adalah penerima vaksin dosis pertama.

"Ada yang berniat melakukan perjalanan bisnis, mau kerja di Malaysia, melamar pekerjaan, naik kereta dan banyak yang tidak sempat kami tanya," kata Bekti.

Antusisme ini terjadi setelah puskesmas tidak melayani vaksinasi selama dua pekan belakangan akibat stok vaksin Covid-19 habis sejak pertengahan Oktober 2022. Praktis pemberian vaksin tidak berjalan.

Kondisi berbeda terjadi sebelum vaksin langka. Saat itu, puskesmas bisa menyalurkan tiga kali vaksinasi dalam seminggu atau paling sedikit 200 penyuntikan dalam satu bulan.

Pada Selasa (1/11/2022), puskesmas menerima tujuh vial vaksin. Puskesmas lantas menggelar vaksinasi di Kamis ini. Penerima dibatasi karena dosis vaksin sedikit. Siapa cepat, dia akan menerima vaksin.

Bekti mengungkapkan, pasokan vaksin bisa tersalurkan semua menunjukkan kebutuhan masyarakat akan vaksin masih besar. Karenanya ia mengharapkan masyarakat tidak mencari vaksin hanya karena menjelang keperluan tertentu saja.

Menurutnya, kesadaran warga sangat penting mengingat Covid-19 belum sirna. Kekebalan komunal mesti ditingkatkan, sehingga sebaiknya menerima vaksin selama persediaan ada.

"Kesadaran mesti ditumbuhkan," kata Bekti.

Pada kesempatan berbeda, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kulon Progo, Rina Nuryati mengungkapkan, Kulon Progo telah menerima tambahan vaksin beberapa waktu belakangan. Sebelumnya vaksin sempat langka.

Kulon Progo memperoleh relokasi vaksin dari Maluku ke DIY, lalu sebagian disalurkan ke Kulon Progo. Vaksin kemudian disalurkan ke semua puskesmas dengan jumlah terbatas.

“Terakhir DIY mendapatkan realokasi vaksin dari Maluku. Harapan kami ini dapat melayani masyarakat yang membutuhkan,” kata Rina.

Rina mengungkapkan, semua puskesmas masih akan melayani vaksinasi dengan jadwal berbeda-beda.

“Pelaksana adalah semua puskesmas tapi sesuai jadwal masing-masing. Targetnya 100 persen vaksin digunakan,” kata Rina.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau