Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obyek Wisata Kalikuning dan Plunyon Ditutup 8 Hari, Tak Pengaruhi Kunjungan Wisatawan di Lereng Merapi

Kompas.com - 09/07/2022, 20:41 WIB
Wijaya Kusuma,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Obyek wisata alam (OWA) Kalikuning dan Dam Plunyon ditutup sementara mulai dari tanggal 7-14 Juli 2022 untuk upaya pemulihan ekosistem.

Penutupan selama 8 hari tersebut tidak berpengaruh dengan kunjungan wisatawan di daerah lereng Merapi.

"Saya kira dalam waktu penutupan dengan jangka waktu 8 hari tersebut tidak berpengaruh dengan kunjungan wisatawan di daerah lereng Merapi," ujar Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Aris Herbandang dalam keterangan tertulis, pada Sabtu (9/7/2022).

Herbandang menuturkan, daerah destinasi tersebut secara kewilayahan berada di lereng Merapi atau Sleman Utara yang memiliki banyak destinasi yang variatif dan masih bisa dikunjungi, mulai dari Kaliurang, Bunker, sampai bukit Klangon.

Baca juga: Ditetapkan Sebagai DPO, 1 Tersangka Penyerangan di Jambusari Sleman Serahkan Diri ke Polisi

Sehingga, penutupan sementara tidak berpengaruh dengan kunjungan wisatawan di lereng Merapi.

Penutupan sementara OWA Kalikuning dan Dam Plunyon sebagai upaya koservasi pemulihan ekosistem di kawasan destinasi tersebut.

Penutupan untuk pemulihan itu, lanjut Bandang, akan menambah daya tarik tersendiri di OWA Kalikuning dan Plunyon.

Karena, beberapa waktu lalu mungkin beberapa satwa seperti burung dan yang lainya merasa terganggu dengan kehadiran banyaknya wisatawan.

Oleh karena itu, dengan adanya penutupan sampai tanggal 14 Juli 2022 satwa akan kembali ke habitatnya lagi di kawasan tersebut.

Setelah dibuka kembali, wisatawan akan bisa menikmati ekosistem destinasi yang sudah dipulihkan dan akan memberikan pengalaman yang sulit dijumpai di obyek wisata alam lainnya karena endemik Kalikuning dan Plunyon.

Baca juga: Pemkab Sleman, TNI, dan Relawan Bersih-bersih Lingkungan Ruko Babarsari Setelah Kerusuhan

Karenanya, Herbandang meyakini kunjungan wisatawan akan semakin meningkat setelah dibuka.

"Saya yakin bahwa pasca-penutupan ini kunjungan wisatawan akan semakin meningkat, karena wisatawan yang datang berkunjung ke destinasi tersebut tidak hanya menikmati keindahan alamnya saja tetapi juga menikmati keragaman dan keasrian ekosistemnya," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Yogyakarta
Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com