YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menjelaskan kondisi terkini Jembatan Kewek yang disebut berada dalam keadaan kritis dan mengalami kerusakan serius di beberapa titik.
Hasto menyebut struktur jembatan hanya memiliki sisa kekuatan sekitar 20 persen.
“Yang sekarang itu Jembatan Kewek ini di ujungnya ada patah, terbuka 3 cm, turun 10 cm, sampai di bawahnya itu anjlok. Nah kekuatannya tinggal antara 20 sampai 30 persen lah. Arahan Ngarsa Dalem kita harus segera bertindak,” ujar Hasto saat ditemui di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (4/12/2025).
Hasto mengatakan bahwa untuk jangka pendek, Pemkot Yogyakarta akan melakukan rekayasa lalu lintas dengan membatasi jenis kendaraan yang boleh melintas di atas Jembatan Kewek.
“Paling tidak untuk mengatasi kondisi sementara, salah satunya adalah menutup sebagian. Mungkin kita bolehkan kendaraan kecil saja seperti sepeda motor atau kendaraan lain yang berat tidak bolehkan, dan akan kita lakukan secepatnya,” jelasnya.
Baca juga: Soal Perbaikan Jembatan Kewek, Sri Sultan: Saya Enggak Mau Ikut Campur
Untuk jangka panjang, Pemkot Yogyakarta menyiapkan rencana rehabilitasi total Jembatan Kewek yang kini telah berusia 101 tahun.
Rencana tersebut juga selaras dengan arahan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.
“Jangka panjang kita harus merehab total. Ini umurnya sudah 101 tahun, sudah dianggap total lost. Kita bongkar secara keseluruhan, secara intens sambil rapat kita komunikasi dengan kementerian PU pusat,” kata Hasto.
Kementerian Pekerjaan Umum disebut telah menyetujui anggaran sebesar Rp 19 miliar untuk rehabilitasi total pada tahun anggaran 2026.
“Langsung diberikan persetujuan dari PU Pusat. Dalam jangka panjangnya seperti itu,” ujarnya.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bertemu Wali Kota Yogyakarta selama sekitar tiga jam di Balai Kota, Kamis (4/12/2025), membahas dua persoalan utama: rencana perbaikan Jembatan Kewek dan penataan Malioboro.
“Materinya dua. Satu menyangkut Malioboro, yang kedua masalah Jembatan Kewek,” kata Sultan.
Sultan menyampaikan bahwa perbaikan Jembatan Kewek harus segera dilakukan agar tidak membahayakan masyarakat serta mencegah jembatan semakin turun.
“Masalah hitungan studi dulu maupun anggarannya,” ujarnya.
Sultan menegaskan bahwa pembiayaan proyek rehabilitasi akan menggunakan APBN melalui Kementerian Pekerjaan Umum.
Pemerintah DIY dan Pemkot Yogyakarta bersama-sama mengajukan permohonan anggaran tersebut.
“Kami minta APBN departemen (kementerian) untuk membiayai. Tapi bagaimanapun juga sama saja mereka (Pemkot Yogyakarta) juga berproses ke APBN. Pembiayaan total Rp 19 miliar. Tapi APBN,” kata Sultan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang